PWMU.CO – Salah satu faktor kesuksesan perhelatan musyawarah tingkat apa pun, adalah hasil putusan yang berkualitas. Untuk menuju ke sana, tentu saja dibutuhkan persiapan yang matang. Hal itu pula yang dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur dengan menggelar Lokakarya Materi Materi Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-20.
Setidaknya ada 3 lokasi yang dijadikan tempat lokakarya materi itu, yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Yaitu Banyuwangi, Nganjuk, dan Pasuruan. Di Banyuwangi sendiri, lokakarya ditempatkan di Aula Rumah Sakit Islam Fatimah, (23/01). Adapun pemandunya adalah Wakil Ketua PW IPM Jatim, Dita Zulfadin Dahlan, atau yang lebih akrab dipanggil Alan.
(Baca juga: Resmi Dilantik, Inilah Struktur Lengkap PP IPM Periode 2016-2018)
“Sesuai dengan tema Musywil ke 20 IPM Jawa Timur, Transformasi Gerakan untuk Pelajar Jawa Timur Berkemajuan, artinya ada perubahan bentuk gerakan. Gerakan yang diangkat di materi Musywil ke 20 IPM Jawa Timur yaitu Gerakan 1000 Komunitas, Gerakan Cinta Masjid, dan Gerakan Portal Pelajar,” urai Alan.
Alan juga menjelaskan bahwa alur materi Musywil ke 20 IPM Jawa Timur menggunakan siklus Appreciative Inquiry (AI). Yaitu memanfaatkan best practice (keberhasilan) yang selama ini diperoleh organisasi dan kemudian dikembangkan.
(Baca juga: Jadikan Julukan The Sun Rise of Java sebagai Penyemangat untuk Pelopor)
“Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing, sehingga bentuk gerakannya tidak harus sama. Namun sifatnya sama, yaitu mendorong tindakan dengan berbasis pada perilaku yang positif,” jelas Alan tentang program unggulan IPM ke depan itu.
Lokakarya materi Musywil di Banyuwangi ini dihadiri oleh 130-an peserta. Tidak hanya dari Banyuwangi, mereka juga berasal dari luar Kabupaten. Yaitu para pimpinan IPM, baik di tingkat ranting (desa/sekolah), cabang (kecamatan), maupun daerah (kabupaten), Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, dan Jember. (rizki putri ramadani)