Wartawan Kompas
Selagi kuliah tinggal satu semester, Anwar bekerja sebagai wartawan Kompas tahun 1984. Akhirnya kuliah baru dia selesaikan tahun 1986. Saat menjadi wartawan Kompas dia menggunakan inisial Ano. Ia pensiun tahun 2012.
Dia mendapat tugas dari Kompas untuk merevitalisasi tabloid Surya menjadi koran harian bersama seniornya, Valens Doy dan Max Margono. Tahun 2003-2004 dia menjadi Pemimpin Redaksi Surya. Dia juga ditugaskan menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Sriwijaya PostPalembang tahun 1990-1991 dan Wapemred Bernas Jogja tahun 1994-1995.
“Tulisan-tulisan Ano juga menjadi semacam guarantee, jaminan, laporan suatu kejadian enak dan nikmat dibaca,” tulis Budi. Terbukti ayah empat orang anak hasil pernikahannya dengan Tri Sulistyowati itu, tulisannya kerap membukukan prestasi terbaik. Keempat anaknya adalah Agastya Suryogilang, Ahistya Purbolintang dan kembar Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh Cantika.
Bahkan ada semacam peribahasa di kalangan wartawan Jawa Timur, gelar terbaik Piala Prapanca yang digelar PWI Jatim ‘pasti’ diraih jika Ano mengirimkan tulisannya. Hingga kini Ano masih memegang rekords juara 5 kali Piala Prapanca untuk kategori karya tulis.
Menulis Buku
Ano adalah penulis produktif. Paling tidak sejumlah buku hasil tulisannya sudah menjadi bukti otentik. Di antaranya “Gardu Refleksi Sosial Menuju Kehidupan yang Demokratis”(terbit tahun 2004). “Darah Guru Darah Muhammadiyah Perjalanan Hidup A Malik Fadjar” (ditulisan bersama Anshary Thayib 2006). “Republik Agro Perjalanan Hidup Edy Antoro”(2014). “Antara Mikrobiologi dan Mikropolitik Perjalanan Hidup Sam Soeharto (2015). “Geliat Kota Wisata Batu Periode Krusial Tahun 2007-2012 (2012).
Banyak lagi tulisannya yang dibukukan bersama penulis lain dalam bunga rampai. Misalnya buku “Hunian Ternyaman Kumpulan Cerpen Terbaik Lomba Sastra Aksara 2016” ( Editor, Ismet Fanany dkk 2016). “Politik Indonesia Kini Potret Budaya Politik Hingga Dinamika Pilkada” (Editor Abdul Aziz Sr 2019). “Perempuan-perempuan Tangguh Suar yang Tak Pernah Padam” (Editor Budi Suwarna dkk 2021). “Republik Salah Kelola Indonesia dalam perspektif Politik” (Editor Abdul Aziz Sr 2021).
“Pak Jakob dawuh eksistensi wartawan baru lengkap jika sudah menulis buku. Itulah yang juga memberikan inspirasi dan spirit saya. Insya Allah saya akan menulis buku tentang Zaman Gelap dalam perspektid Eskatologi Islam,” kata Ano.
Setelah pensiun, dia sempat menjadi Koordinator Lembaga Sensor Film (LSF) Jatim tahun 2017-2021. “Di usia menjelang umur 62 tahun, tulisan-tulisan indah Ano masih banyak dinikmati sedikitnya di 16 media daring,” tulis Budi. Ditambahkan, sosok ini juga memiliki slot tetap sebagai narasumber di media televisi seperti TVRI Jatim. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni