Inilah Etos Kerja di Amal Usaha Muhammadiyah, liputan Etik Siswatiningrum, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat semakin profesional dalam pengelolaannya. Profesionalisme ini tentu didukung oleh etos kerja mulai tingkat pimpinan, tenaga kependidikan, hingga dosen-dosennya.
Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi mengatakan etos kerja di Umsida harus selalu beriringan dengan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Dosen dan tenaga kependidikan di Umsida harus memiliki sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan yang mampu menggerakkan seluruh kemampuan untuk mengaktualisasikan diri sebagai abdullah (hamba Allah) dan khalifatullah (pemimpin) untuk kemaslahatan dan kemajuan umat,” ujarnya.
Pak Hid, sapaannya, menyampaikan pernyataan itu saat mengawali materi “Etos Kerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)” pada Baitul Arqam di Graha Umsida, Trawas, Mojokerto, Jumat (25/3/2022).
Hidayatulloh menekankan pentingnya etos kerja, “Semua yang kita kerjakan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak baik di dunia maupun akhirat. Oleh sebab itu, tidak ada alasan untuk kita tidak berbuat yang terbaik dalam bekerja,” ujarnya.
Kekuatan Team Work
Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu mengutip al-Quran surat at-Taubah ayat 105 yang artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”
Bapak tiga anak itu menambahkan, membangun team work yang solid sangat penting untuk menumbuhkan kesolidan bekerja di AUM. Menurut Hidayatulloh, ada tiga tipe manusia yang bisa mencerminkan etos kerja.
“Pertama quitters. Ciri-cirinya cenderung menghindari tantangan dan malas berkompetisi,” ujarnya.
“Kedua campers. Orang-orang campers ini mau menerima tantangan sampai batas tertentu, camping, berhenti. Dia cenderung menghindari kesulitan,” lanjutnya.
“Ketiga climbers. Orang-orang climbers ini akan terus mendaki sampai puncak prestasi dan selalu dinamis proaktif,” tandasnya.
Tipe manusia itu juga dijelaskan dalam al-Quran, kata Hidayatulloh. Yang paling tinggi adalah mujahidin dan terendah adalah thaibun.
“Nah, tugas pemimpin adalah menggerakkan quitters untuk terus maju dinamis hingga sampai di titik climbers,” ucapnya. Team work yang saling mendukung inilah, kata Pak Hid, yang akan membuat AUM berkemajuan.
Baca sambungan di halaman 2: Memaknai Pekerjaan