PWMU.CO– Tik Tok buatan Cina. Isinya banyak yang buruk. Bolehkah kita menggunakan aplikasi tersebut untuk pesan-pesan kebaikan?
Pertanyaan itu dilontarkan Irma Widyawati dari PDA Bondowoso saat Bimbingan Teknik Dai Komunitas Regional 2 yang diadakan oleh Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jatim di Situbondo, Sabtu-Ahad (26-27/3/2022).
Bimtek diikuti 50 peserta dari LDK PDM-PDA Banyuwangi, Jember, Lumajang, Bondowoso, dan tuan rumah Situbondo. Acara bertempat di SMA Muhammadiyah 1 Panji Jl. Basuki Rahmat No 160 Situbondo.
Ketua LDK PWM Jatim Mohammad Arifin MAg menjawab, HP, Tik Tok, Youtube, dan sejenisnya adalah media atau alat. Bagaimana kita bisa memanfaatkan dengan baik. ”Kenapa muncul konten-konten buruk dari mereka? Karena mereka yang punya,” ujarnya.
Menurut dia, siapa yang aktif mengisi konten itulah yang akan dilihat. Sebagai dai, kita harus berperan aktif. ”Kalau kita diam dan tidak peduli, anak-anak akan terserang. Kita jangan tabu menggunakan teknologi apalagi menvonis haram,” tandasnya.
Dicki Maulana dari LDK PDM Lumajang, mengajukan pertanyaan cara berdakwah tanpa bawa nama agama atau organisasi. Terutama pada anak muda. ”Karena kami khawatir jika menggunakan identitas mereka bertambah menjauh?” ujarnya.
”Berdakwah pada dasarnya harus menggunakan identitas,” jawab M. Arifin. ”Karena setiap yang kita lakukan baik ucapan, tulisan harus bisa dipertanggung jawabkan. Agar terhindar dari hoax. Karenanya, saya, LDK kalau membuat video, materi pasti ada identitasnya dan jelas agar mudah dicari,” jelasnya.
Pakai IT
Faishal Djunaidi utusan LDK Bondowoso bertanya pemanfaatan media saat kultum Subuh agar jamaah tidak ngantuk?
”Bagaimana penampilan media Muhammadiyah yang tidak banyak muncul di Google ketika kita mencari materi-materi tertentu,” katanya.
M Arifin menjelaskan, mengusahakanjamaahtidakmengantuk mendengarkan kultum tergantung dari cara menyampaikan. Harus dibuat menarik. Menggunakan IT lebih bagus kontennya.
”Saya sudah membuktikannya. Teknologi bisa membuat melek jamaah. Karena isinya kita kemas dengan baik dan menarik, ada videonya, ada musiknya,” urainya.
Moderator M. Khoirul Anam menjelaskan, dakwah digital Muhamamdiyah masih kurang. Itu terbukti ketika kita mencari suatu materi, maka yang muncul di Google adalah web yang lain bukan Muhammadiyah.
”PWM Jatim sangat getol dalam dakwah digital melalui PWMU.CO, seluruh redaktur dan timnya berusaha maksimal ingin menampilkan teratas dan tidak tenggelam di dasar google,” ujarnya.
Karena itu, sambung dia, jika ada kiriman link PWMU.CO monggo di-klik, baca dan bagikan. LDK PWM Jatim juga punya website Lensa Dakwah sebagai upaya dakwah Muhammadiyah di dunia digital.
Penulis M. Khoirul Anam Editor Sugeng Purwanto