Membuat Es Krim dari Ikan Bandeng, Kegiatan Guru Tamu SDMM, liputan Muhamamd Ilham Yahya, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik mengundang Dini Fahmi Ipmawati SPi sebagai guru tamu, Rabu (30/3/2022), di Aula SDMM.
Dia adalah penyuluh Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan (BPPP) Banyuwangi Kecamatan Manyar, Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
Kegiatan Guru Tamu ini dibuka dengan sambutan oleh Kepala SDMM Ria Pusvita Sari M Pd. Dia memberikan motivasi kepada siswa kelas III, peserta kegiatan ini, untuk semangat membaca buku. Karena dengan membaca itulah banyak hal yang bisa diketahui, termasuk masalah teknologi pangan.
Ustadzah Vita, sapaannya, menyampaikan pada zaman dahulu sebenarnya sudah mengetahui apa itu teknologi pangan.
“Sebelum dikenal dengan istilah teknologi pangan, seorang penemu dari Prancis Nicolas Appert telah memikirkan cara mengolah makanan dalam kaleng,” ujarnya.
Dia menerangkan, metode yang digunakan oleh Appert belum berbasis teknologi modern. Seorang Louis Pasteur kemudian datang dengan penemuannya tentang cara mencegah kerusakan pada anggur yang difermentasi oleh mikroba. Penemuan itu yang hingga saat ini disebut proses pasteurisasi.
Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak ini berharap agara ilmu yang didaptkan dari kegiatan ini bermanfaat, sehingga kelak bermunculan pelaku-pelaku usaha kreatif.
Es Krim dari Ikan Bandeng
Acara dilanjutkan dengan praktik membuat makanan dari ikan bandeng. Di depan siswa kelas III yang tampak antusias itu, Dini Fahmi Ipmawati menjelaskan dan mempraktikkan cara pembuatan beberapa menu makanan olahan, seperti es krim, nuget, dan kripik.
Ibu Dini, sapaannya, cukup senang melihat antusiasme anak-anak ketika dia mendemonstrasikan cara membuat es krim dari ikan bandeng.
Didampingi oleh Koordinator Kesiswaan SDMM Athiq Amiliyah SPd dia menjelaskan bahan-bahannya. Yaitu ikan bandeng, tepung maizena, gula, susu UHT, santan, SP yang sudah dilelehkan, dan beberapa toping yang diinginkan.
Ikan bandeng yang sudah siap dicampur dengan bahan-bahan tersebut kemudian dikukus. Setelah itu di-mix dan diakhiri dengan proses pemberian rasa atau warna. “Setelah semua proses selesai, es krim terlebih dahulu disimpan dalam freezerselama lima jam,” ujarnya.
Ibu Dini yang juga wali murid siswa Kelas III Mars, Radhika Zhafif Alfaresqi, itu ternyata telah menyiapkan es krim yang bisa dicicipi oleh peserta.
Its Magic
Salah satu siswa Kelas III Venus, Graniasha Nadhif Zafarani, yang berani maju pertama kali untuk mencoba es krim. “Ustazah, ternyata rasa es krimnya jauh lebih enak daripada yang biasanya saya beli. Its magic. Enakdan pasti lebih bergizi karena terbuat dari ikan bandeng yang mengandung omega 3,” ungkapnya.
Dan ternyata benar, setelah Nur Yanidha Qomariyah SPd dan Askiyatin SPd—guru mereka—selesai membagikan es krim ke seluruh siswa, mereka merayu untuk bisa mendapat es krim lagi.
Zhafirah Lituhayu Irwansyah Kelas 3 Mars, bahkan akan membuat es krim seperti ini di rumah bersama orangtuanya.
Ketua Jenjang Kelas III Niswatul Mujtahidah SE mengatakan dengan dilaksanakan secara offline, siswa semakin bersemangat untuk mengikutinya.
Menurutnya, kegiatan yang berlangsunh pukul 08.25-10.50 ini sudah dinanti-nantikan oleh siswa. Pasalnya sejak pandemi Covid-19 melanda kegiatan serupa hanya dilakukan secara online.
“Kegiatan guru tamu ini setiap tahun rutin dilaksanakan. Dan ini menjadi kegiatan guru tamu secara offline pertama sejak 2019,” ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni