Hubungan Unik Kontributor-Editor
Kisah menarik para kontributor baru yang kali pertama menulis di PWMU.CO tersaji dalam bab dua. Kisah Moh Hilman Sueb salah satunya. Kontributor senior ini guru dari sang guru Sekolah Menulis. Sang murid (Fatoni) meminta gurunya (Sueb) untuk meliput pengajian PDM Lamongan di PCM Babat.
Sueb pun meliput para narasumber: Prof KH M Din Syamsuddin MA PhD dan Prof Dr M Biyanto MAg. Baru pertama menulis, dia langsung berinteraksi dengan tokoh besar Muhammadiyah sekaliber internasional.
Itulah salah satu berkah yang kontributor rasakan saat memutuskan untuk bergabung di PWMU.CO. Masih banyak berkah menulis lainnya yang para kontributor PWMU.CO tangguh kisahkan di buku ini.
Mereka memiliki beragam latar belakang profesi. Bahkan ada yang seorang ibu rumah tangga. Ada perawat yang menulis saat bertugas di rumah sakit dan guru yang bisa unjuk kemampuan menulis, menjadi guru berprestasi. Tak ketinggalan, para aktivis Nasyiah, Aisyiyah, dan Muhammadiyah juga ikut publikasi kegiatannya.
Pada bab empat, terurai kisah jalinan hubungan antara kontributor dan editor. Ada yang syok, menangis, kaget, kecewa, dan aneka perasaan lainnya. Sebabnya, gaya komunikasi para editor PWMU.CO yang tidak basa-basi, lugas, dan terkesan pedas itu tertangkap para kontributor.
Namun justru dengan gaya yang demikian, editor memberikan pelajaran cara menulis yang baik bagi para kontributor, terutama mereka yang masih baru bergabung. Di antaranya bahkan sudah naik kelas, dari kontributor menjadi co-editor.
Epilog dan Monumen Muhammadiyah
Akhirnya, di bagian epilog, SGP dan Fatoni mengingatkan arti penting mengembangkan eksistensi PWMU.CO. Sebagai media dakwah digital bersama dengan media lainnya, PWMU.CO harus bertarung di Google. Mereka berpesan, jangan sampai tenggelam di dasar Google.
Para pemenang pada perayaan Milad Ke-5 PWMU.CO pun terabadikan dalam buku ini. Baik yang memperoleh penghargaan, maupun pemenang lomba. Misalnya, berita terbaik dan terviral, serta pemenang lomba penulisan opini dan softnews.
Editor Killer inilah sejarah PWMU.CO yang telah terabadikan. Walaupun hanya sebagian yang terhimpun dari banyaknya kisah yang kontributor tulis, namun tetap menjadi sebuah cerita sejarah.
Bagaimana perjuangan Muhammadiyah, ortom, AUM, PWMU.CO, dan sebagainya telah terukir dari tangan para kontributor dan editor. Itulah wajah Muhammadiyah Jawa Timur.
Dengan demikian, sudah sepatutnya buku ini dibaca dan dimiliki para pejuang tinta PWMU.CO dan aktivis Persyarikatan. Sekali lagi, karena Editor Killer adalah monumen Muhammadiyah Jatim. (*) Info pemesanan, hubungi: Anifatul Asfiyah di nomor WA 0881 3109 662.
Editor Mohammad Nurfatoni/SN