ATM, Kunci Kemakmuran Masjid Al-Mufidah, liputan Kontributor PWMU.CO Surabaya Salman Alfarisi
PWMU.CO – Keberhasilan Takmir Masjid al-Mufidah, dalam memakmurkan dan memberdayakan jamaah, menjadi daya tarik bagi Takmir Masjid al-Amin, Probolinggo, Jawa Timur untuk ngangsu kawruh, Sabtu (26/3/2022).
Rombongan dipimpin oleh Ustadz Ngatman, Ketua Takmir Masjid al-Amin. “Silaturahim ini dalam rangka ngangsu kawruh bagaimana tata kelola masjid yang diterapkan, terutama dalam tata kelola administrasi dan keuangannya, sehingga masjid bisa menjadi makmur. Dalam bahasa gaulnya melakukan benchmark, dengan ATM (amati, tiru, dan modifikasi)”, tutur Ngatman.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid al-Mufidah Tohari Ibnu Rachmat, dalam paparannya menyampaikan visi, misi dan program masjid yang dipimpinnya.
“Terwujudnya kemakmuran masjid sebagai tempat kegiatan dan pembinaan umat yang lurus akidah dan ibadah, mapan sosial ekonomi dalam bingkai Islam yang berkemajuan,” tutur pria yang juga menjadi Ketua Kantor Layanan Lazismu Masjid al-Mufidah, ini.
Tohari menambahkan, bahwa Masjid al-Mufidah membuka Kantor Layanan Lazismu (KLL), sebagai bagian dari Lazismu Kota Surabaya. Menurutnya, Masjid al-Mufidah memiliki taglineyang cukup branded, yaitu Makmur Masjide Makmur Jamaahe.
Kunci Akuntabilitas
Thohari juga membeberkan, selama ini dalam pengelolaan keuangan sudah menggunakan aplikasi (Excel), dan siap diaudit oleh kantor akuntan publik sesuai peraturan yang berlaku. “Keberhasilan Masjid al-Mufidah, karena sinergi antartakmir, jamaah, dan para donatur,” tandasnya.
Terbukti, ketika masjid mengumumkan pengadaan peralatan seperti sound system, karpet, AC, perbaikan/renovasi bangunan kecil kecilan langsung ditanggung oleh jamaah. Tidak menggunakan uang kas yang ada, bahkan jamaah anak anak menabung untuk ikut wakaf karpet waktu itu, di samping pengajuan proposal ke perusahaan terdekat.
Menyinggung soal hadiah umrah bagi jamaah, Thohari mengatakan, “Khusus untuk penghargaan umrah, di samping infak dan sedekah dari jamaah yang memang berlomba untuk berperan aktif, mereka berkeyakinan walaupun mungkin reward umrah tidak mereka dapatkan minimal bisa ikut memberangkatkan.”
Thohari juga membuka rahasia penting masjid yang berlokasi di Jalan Ketintang 45 Surabaya, ini. Yaitu adanya anggota takmir yang berperan dalam program ini merogoh kocek pribadi, sehingga tidak sebatas mengajak namun memberikan contoh.
The Power of Emak-Emak
Kemakmuran Masjid al-Mufidah tak lepas dari peran emak-emak. Tadarus rutin ibu-ibu berjalan tiap bakda shalat Subuh.
“Ibu-ibu semangat dan istikamah tadarus al-Quran setiap Subuhnya sampai Syuruq kemudian shalat Israq,” tutur Hj Waroka, selaku koordinator.
Tujuan tadarus al-Quran, menurut Waroka, adalah membimbing membaca al-Quran dengan benar sesuai hukum tajwid sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan dunia lebih lebih untuk menjadi konco (teman) di alam barzah.
“The power of emak-emak dalam menggerakan ibu-ibu pengajian untuk berpartisipasi dalam wakaf AC, wakaf karpet, wakaf tempat wudhu, serta peralatan masjid yang lain. Juga dalam penggalangan dana kemanusiaan atau bencana seperti Peduli Palestina, Peduli Semeru, dan sebagainya,” urai Warokah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/MS