Tarawih sebagai Bentuk Syukur
Meskipun demikian seorang Muslim hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan tarawih sebagai bagian dari bersyukur atas karunia Allah berupa datangnya bulan Ramadhan.
ﻗُﻞْ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ ﻓَﺒِﺬَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﻔْﺮَﺣُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ
“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (Yunus 58).
Di samping itu shalat tarawih merupakan sunnah muakkad yaitu sunnah yang sangat dianjurkan pelaksanaannya. Hal ini karena keutamaan shalat tarawih dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu, dan ini merupakan keutamaan yang sangat besar dan jarang diberikan oleh Allah kecuali pada bulan Ramadhan.
Maka alangkah ruginya jika kita tidak melaksanakan sunnah muakkad yang artinya kita menyia-nyiakan keutamaan yang terdapat di dalamnya.
Terkait pentingnya melaksanakan sunnah Nabi, Rasulullah SAW pernah bersabda:
فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
“Maka barang siapa yang tidak menyukai (berpaling dari) sunnahku, maka dia bukanlah dari golonganku (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Wallahu a’lam bishshawab. (*)
Ustadzah Ain Nurwindasari SThI, MIRKH adalah guru Al-Islam dan Kemuhammadiyahan SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik; Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Asiyiyah (PDA) Gresik; alumnus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) PP Muhammadiyah dan International Islamic University of Malaysia (IIUM).
Editor Mohammad Nurfatoni