Empat Modal bagi IPM untuk Menatap Masa Depan, Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM), Ahad, (27/3/2022), dihadiri oleh banyak tokoh penting. Di antaranya anggota DPR RI Prof Dr Zainuddin Maliki MSi dan Bupati Lamongan Dr H Yuhronur Efendi MBA.
Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Lamongan penuh dengan para pelajar berjas kuning. Mereka para pimpinaninti yang akan dilantik oleh ketua umum Pimpinan Wilayah IPM periode 2021-2023 Nafis Zamani Alfiansyah.
Empat Spirit Kaum Muda
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs Shodikin MPd dalam kesempatan tersebut memberikan empat spirit moral, sebagai modal bagi remaja menatap masa depan.
Sebelum memaparkan empat hal tersebut, Shodikin menyampaikan rasa syukur masih berkesempatan untuk menyaksikan pelantikan anak-anak PD IPM Lamongan sekaligus memberikan ucapan selamat dan sukses.
Pertama, anak muda harus memiliki idealisme. “Jika tidak ada idealisme maka sudah kehilangan jati diri,” tegasnya.
Shodikin lalu mengintakan akan kata-kata Bung Karno yang sudah sangat familiar, yaitu berikan 10 anak muda maka akan saya guncang dunia. Itu artinya, tutur Shodikin, idealisme pada anak muda sangatlah luar biasa. Ketika ada pertempuran 10 November di Surabaya maka yang ikut bertempur adalah arek-arek Surabaya.
Kedua, keilmuan. Menurut Shodikin, al-Quran sal-Qalam ayat pertama yang dilekatkan pada logo IPM memiliki pesan supaya anak muda ada budaya literasi, budaya ilmu, budaya baca, dan budaya menulis.
Dia menegaskan, jika pelajar, anak muda, IPM, atau IMM dekat dengan keilmuan, maka akan menjadi anak muda yang masa depannya akan cerah.
Bekal Visinoner
Ketiga, lanjutnya, anak muda harus memiliki visi hidup. “Anak muda itu harus visioner. Dapat memiliki kecerdasan memikirkan ke depan seperti apa, memiliki visi dan tujuan apa,” tandas pria yang pernah menjadi Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Modo ini.
Shodikin mencontohkan, sosok pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan ketika mendirikan Muhammadiyah. Dia memiliki visi yang kuat. “Dari visi Kyai Dahlan ini lahirlah pendidikan, kesehatan, menolong fakir miskin,” ujarnya.
Keempat, anak muda harus adaptif dengan lingkungan. Shodikin menandaskan, anak muda harus pandai mengakomodasi perubahan. Jadi bukan korban perubahan. Tapi perubahan yang terkendali.
“Jika empat hal itu melekat pada diri anak muda maka anak muda itu akan menjadi luar biasa. Muda luar biasa, muda berkarya,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/MS