Sekolah Scientechlis
Budaya meneliti itu akan diteruskan, bahkan didorong lebih kuat lagi, sesuai dengan jargon terbaru SDMM sebagai Sekolah Scientechlis, yang bercirikan Science, Technology, dan English.
SDMM akan mendorong dan memfasilitasi agar para siswa—tentu juga guru dan karyawan—untuk membuahkan karya penelitian. Hal itu sejalan dengan paradigma Islam yang mengajak umatnya untuk tekun mengkaji alam semesta sehingga melahirkan ilmu pengetahuan baru. Ilmuwan-ilmuwan Islam seperti Ibnu Sina, Aljabar, dan sebagainya adalah teladan di bidang itu.
Siswa meneliti itu juga sesuai pembelajaran paradigma baru yang berbasis project based learning (PjBL). Di sini siswa dipacu untuk menemukan konsep dengan mengalami prosesnya sendiri—bahasa lain dari sebuah penelitian.
Sebagai sekolah Muhammadiyah yang bercirikan Islam dan menganut kurikulum pendidikan nasional, serta kurikulum Cambridge, SDMM ingin membuktikan bisa bersaing dengan sekolah lain dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan, sesederhana apapun itu.
Tentu saja, di SDMM, scientechlis itu akan tetap dibarengi dengan compassionate school, sekolah welas asih alias ramah anak. Berdampingan dengan konsep sekolah berbudaya literasi, dan tentu, dengan memperkuat pembiasaan-pembiasaan islami yang selama ini menjadi kekuatan SDMM.
Kado Milad Berani Berkarya
Buku yang berisi 40 karya hasil penelitian siswa dengan bimbingan para gurunya ini, diterbitkan bukan sekadar mendokumentasi karya sebagai bagian gerakan literasi. Lebih dari itu, buku ini dimaksudkan juga untuk menularkan inspirasi pada sekolah lain.
Sebab bagi SDMM, maju sendiri itu sudah biasa. Namun maju secara bersama-sama itu yang luar biasa. SDMM ingin mengajak sekolah-sekolah lain, terutama sekolah Muhammadiyah, membudayakan penelitan.
Maka buku ini boleh disebut sebagai jurnal ilmiah sederhana ala siswa yang bisa menjadi rujukan.Tentu masih banyak kekurangan atas terbitnya buku yang dipersembahkan sebagai kado istimewa Milad Ke-18 SDMM bertema Beran18erkarya (baca Berani Berkarya).
Buku ini adalah salah satu wujud dari berani berkaryanya para siswa. Sebab untuk berkarya butuh keberanian dan tidak takut salah. Jika masih ada kesalahan dan kekurangan, maka itu menjadi bahan untuk memperbaiki karya selanjutnya.
Semoga bermanfaat! (*)