Teknik Kaizen dan Invisible Hand dalam Belajar, liputan Riza Agustina kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Teknik Kaizen dan Invisible hand penting dalam belajar untuk mencapai cita cita disampaikan Junaidi Zamhari SE MSos kepala Verifikasi Perizinan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur di kegiatan Malam Taqqorup SD Muhammadiyah I Kebomas Gresik (SD Muri), Jumat (25/3/22)
Junaidi Zamhari adalah alumni SD Muri tahun 1996. Dia memberikan motivasi siswa kelas VI dalam secara offline di SD Muri.
Malam Taqorrup adalah kegiatan program sukses kelas VI yang diselenggarakan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi akhir pembelajaran di SD.
Kegiatannya berisi praktik ibadah, setor hafalan bagi siswa yg belum menyelesaikan juz 30 motivasi alumni, shalat magrib isya berjamaah dan sholat malamdan sholat subuh bersama.
Mencapai Sukses
Edi, sapaan akrabnya, bercerita bagaimana bisa menjadi suskes sampai sekarang ini. ”Kita harus punya target. Cita-cita itu maksimal berbentuk siku-siku atau 90 derajat. Bila tidak tercapai paling tidak mendekati. Jangan mereset jauh sampai 180 derajat,” katanya.
Untuk bisa meraih sukses itu bisa menggunakan Naruto, yaitu jurus Keizen. Jurus kaizen terdiri dari 2 suku kata yaitu kai artinya berubah dan zen artinya bijaksana. Untuk memulai orang sukses itu dari teknik ini harus berubah dan bijaksana.
Teknik Satu Menit
Edi menjelaskan jurus kaizen harus dilakukan dengan teknik satu menit. Artinya setiap menit dan rutin. Misalnya pingin hafal surat al-Mulk, maka sekarang harus baca satu menit minimal. Besok ditambah satu menit lagi menjadi 2 menit. Besok lagi 3 menit begitu dan seterusnya .
“Kita orang Islam punya teknik Invisible hand, yaitu tangan tidak terlihat yaitu Allah. Semua yang terjadi adalah kehendak Allah dan kita punya sunahtullah. Hasil itu sebanding dengan usaha,” jelasnya.
Maka, sambungnya, kita harus berusaha berdoa , sholat yang sungguh-sungguh. Jangan lupa kita punya keramat hidup, yaitu ibu. Maka, jangan berani berani sama bu. Kita minta doa karena doa ibu yang akan membuka pintu pintu langit. Allah akan mengabulkan doa-doa kita.
“Saya sukses ini salah satunya adalah karena doa ibu. Kalau tidak ada ibu tidak mungkin saya seperti sekarang ini,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.