Jangan Tinggalkan Aku Sendiri
Sedangkan buku keduanya Jangan Tinggalkan Aku Sendiri ternyata tentang permintaan seseorang kepada kekasihnya. “Itu permintaan kita kepada Allah agar tidak meninggalkan kita, padahal Allah selalu bersama kita,” ujar Nur.
Untuk buku keduanya, Nur terisnpirasi dari al-Hadid ayat 4.
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِؕ يَعۡلَمُ مَا يَلِجُ فِى الۡاَرۡضِ وَمَا يَخۡرُجُ مِنۡهَا وَمَا يَنۡزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمَا يَعۡرُجُ فِيۡهَاؕ وَهُوَ مَعَكُمۡ اَيۡنَ مَا كُنۡتُمۡؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ
Artinya, “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Dari dasar al-Quran itu Nur mengingatkan bagaimana kita masih mengabaikan Allah. “Allah kita ambil ketika kita butuh. Seperti kita memakai pakaian. Butuh dipakai, gak butuh dilepas,” ujarnya.
Salah satu pesannya dalam buku itu ialah dalam menganggap atau cara menghargai pasangan suami/istri. Harapannya tentu, semakin tua, pasangan semakin gembira. “Jangan sampai seperti pedagang besi tua. Semakin tua barang semakin tidak ada nilainya,” tuturnya.
Sang Penggoda
Ketiga, buku Sang Penggoda inilah yang hari itu diluncurkan. “Tentu saja sang penggoda utama adalah setan, bukan iblis,” tegasnya mengundang tawa peserta.
Dia menerangkan, iblis itu sebutan bagi yang congkak atau sombong, tapi setan bukan merupakan sebutan. “Lalu siapa nama aslinya (setan)?” tanya dia. Berdasarkan Tafsir Quraish Shihab yang dia baca, ada nama Azazil.
Seperti buku sebelumnya, tentu dalam menulis buku Sang Penggoda, Nur juga terinspirasi dari ayat al-Quran. Yaitu surat Yusuf ayat 3.
نَحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ اَحۡسَنَ الۡقَصَصِ بِمَاۤ اَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡكَ هٰذَا الۡقُرۡاٰنَ ۖ وَاِنۡ كُنۡتَ مِنۡ قَبۡلِهٖ لَمِنَ الۡغٰفِلِيۡنَ
Artinya, “Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.”
Nur mengindahkan ayat tersebut karena di sana tertulis, “Aku ceritakan kepadamu cerita terbaik.” Dia mengambil bagian ‘sang penggoda’. Yaitu ketika Zulaikha menggoda Yusuf.
Para peserta pun spontan tertawa ketika Nur mengungkap judul yang dia tulis dalam buku itu: ‘Digoda Wanita Berpengalaman’. “Yusuf ganteng sekali tapi lugu, gak ngerti cinta,” terangnya.
Namun kata Buya Hamka, lanjutnya, dalam tafsirnya menyebutkan, “Wanita yang tertarik pada laki-laki muda (dan) lugu itu nafsunya besar.”
Ternyata, sambung Nur, Zulaikha yang cantik dan berpengalaman itu hampir berhasil menggoda Yusuf. Hampir. Penyebabnya bukan karena Yusuf tidak tertarik dengan Zulaikha, Yusuf laki-laki normal yang tertarik pada wanita.
Akhirnya Nur mengungkap penyebab sesungguhnya. “Dia ingat pesan ayatnya, bahwa Allah melihat semua perbuatan kita. Langsung dia lari,” jelasnya. Demikianlah kisah inspirasi yang Nur peroleh dari al-Quran sehingga terlahir Sang Penggoda. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni