Setuju Taawun
Kemudian, pada sambutan setelahnya, Ketua PWM Jatim Prof Dr Saad Ibrahim MA meminta maaf jikalau apa yang dr Sukadiono sampaikan terkesan merepotkan. “Tentu saja saya juga harus meminta maaf karena rektor kami ngeriwuki Ibu Gubernur. Padahal sudah kita ajarkan, kita ini harus memberi dan memberi. Bukan meminta,” ucapnya.
Bicara soal memberi, Prof Saad menyatakan Muhammadiyah Jatim ketika bencana Semeru memberi bantuan Rp 7,5 miliar. “Sudah, sedang, dan akan kami teruskan kepada saudara-saudara kita. Prinsip berkhidmat kepada umat, bangsa, dan kemanusiaan secara universal adalah bagian jihad kami dalam konteks relasi kemanusiaan,” imbuhnya.
Akhirnya, Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSi merespon ucapan tuan rumah dr Sukadiono. “Pak, kalau saya, modal yang kita lakukan adalah at-taawun, bukan meminta,” jawabnya.
“Panjenengan kebetulan juga akan mendirikan gedung yang diberi nama at-taawun,” imbuhnya.
Bagaimana sesungguhnya proses tolong-menolong, a strong partnership, dan a strong collaboration harus kita lakukan? Menurut Khofifah, sesungguhnya dalam proses tolong-menolong itu berformat kerja sama, sinergitas, atau kolaborasi.
“Jadi, izin nyuwun pangapunten al-mukarram Kiai Saad Ibrahim, jadi pada posisi ini, tidak menempatkan tangan di atas tapi kita membangun partnership,” terangnya.
Teologi al-Insyirah
Terkait teologi al-Insyirah, Khofifah menekankan bagaimana semangat optimisme dibangun di keluarga besar Muhammadiyah. “Teologi al-Insyirah membangun optimisme bagaimana sesungguhnya setelah ada kesulitan akan ada kemudahan,” terangnya.
Dengan begitu, dia mengajak untuk terus menumbuhkembangkan berpikir positif. “Optimisme akan terus menjadi bagian penguat dari seluruh gerakan persyarikatan ini,” tambahnya.
Oleh karena itu, Khofifah menekankan, semangat teologi al-Insyirah bagi keluarga besar Muhammadiyah adalah semangat yang ditanamkan oleh KH Ahmad Dahlan.
“Bagaimana membangun dan menyemai dakwah bil haq dan jihad bil maal, pola-pola inilah yang menjadi faktor penguat dari seluruh gerakan Persyarikatan ini, seluruh lembaga-lembaga ortom di lingkungan keluarga besar Muhammadiyah,” jelas dia.
Khofifah pun menyampaikan terima kasih atas partnership (kerja sama) dan kolaborasi yang luar biasa, termasuk saling menguatkan satu dengan yang lain.
Akhirnya, dia mengucap, “Selamat menjalankan ibadah bulan Ramadhan 1443. Selamat menggapai kemuliaan. Mudah-mudahan Allah pertemukan kita dengan Lailatul Qadr. Amin. Mohon maaf lahir dan batin.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni