Putri Aktivis Aisyiyah Bangsalsari Kabupaten Jember Lolos Pendidikan Dokter Unej, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Jember Humaiyah.
PWMU.CO – Bangga dan haru dirasakan oleh aktivis Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Bangsalari Jember Ika Rusfiyanti, saat menerima kabar puteri bungsunya Alya Iffah Nur Kamila, siswi SMA Trensains Sragen di terima di Pendidikan Dokter Universitas Jember (Unej) melalui jalur SNMPTN 2022.
Dihubungi PWMU.CO Rabu (30/3/2022), Ika menyampaikan rasa syukurnya yang tak terhingga. Impiannya mempunyai anak yang kelak mengabdi di Klinik Ar Rahmah milik Muhammadiyah BangsalsariJember terwujud. Diterimanya Alya di Pendidikan Dokter Unej adalah jawaban dari doa panjang yang diijabah Sang Kholiq.
“Alhamdulillah, saya dikarunia Allah dengan puteri yang cerdas dan shalihah. Alya dikenal sebagai aktifis di sekolahnya. Waktu di SMP Alya dipercaya sebagai Sekretaris Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Aisyiyah Boarding School Malang (ABSM) . Sekarang di SMA Trensains Alya kembali dipercaya menjadi Ketua Umum PR IPM SMA Treinsains. Saya berharap Alya menjadi kader Muhammadiyah,” cerita Ika.
Galang Wakaf Mobil
Menurut Ika, sapaan akrabnya, ada banyak prestasi yang telah ditorehkan Alya. Bersama Luminous Generation, sebutan untuk santri Trensains, Alya dan kawan-kawan mampu menghimpun dana sebesar 110 juta rupiah. Dana tersebut akan digabungkan dengan dana dari wali santri sehingga menjadi 230 juta rupiah. Dana sebesar itu akan diwakafkan untuk pengadaan mobil Elf minibus.
“Hebatnya lagi dana sebesar itu berasal dari berbagai macam usaha. Seperti hasil usaha kantin, barbershop, wartel, jual merchandise dan sisa kegiatan. Juga termasuk uang celengan pribadi. Dana tersebut sudah diserahkan kepada Direktur dan Kepala SMA Treinsains pada Sabtu (26/3/2022),” jelasnya.
Medali Emas AISEEF
Prestasi terakhir, lanjutnya, yang diraih oleh Alya dan teman-temannya adalah meraih medali emas sains internasional dan membuat jurnal pada ASEAN Innovative Science, Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF). Gelaran ini diikuti oleh 20 negara dengan 447 peserta kelompok. Karena prestasinya ini Alya dkk diundang oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan mengisi podcast yang dipandu oleh PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
“Meski tinggal di pesantern yang tidak bisa 24 jam menggunakan laptop, Alya dan kawannya tidak pernah patah semangat. Justru hal ini membuatnya semakin disiplin. Jadi sebelum mendapat giliran memegang laptop, Alya dan kawannya sudah menulis daftar materi yang dibutuhkan lomba yang harus di internet,” terangnya.
“Demikian juga saat ada anggota kelompok yang masih sibuk dengan kegiatan pribadi. Maka anggota kelompok yang lain menggantikannya. Intinya sesama anggota tim saling membantu,” tambahnya.
Bahan Alternatif Pembuatan Asbes
Dalam penelitian ini, sambungnya, Alya dan tim mencari alternatif bahan pembuatan asbes. Karena SMA Treinsains terletak di dekat perkebunan tebu, maka bahan yang digunakan adalah limbah ampas tebu, limbah kertas dan pecahan telur.
“Alya mendedikasikan kemenangan ini untuk orangtua dan almamaternya. Bagaimanapun sebagai siswa di Treinsains, Alya harus memberikan sesuatu yang berharga kepada sekolahnya. Nah, ini salah satu cara Alya dan tim memberikan prestasi untuk SMA Treinsains Muhammadiyah Sragen,” paparnya.
Dialaog Podcast Alya dan tim selengkapnya bisa dilihat di channel youtube https://www.youtube.com/watch?v=MZCG9-96Y4A. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.