Asyiknya Tadabur Alam di Randugedhe Hidden Paradise, liputan Supriadi kontributor PWMU.CO Magetan
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 Magetan (Sedamu) melaksanakan Tadabur Alam 2022 yang dilaksanakan di Randugedhe Hidden Paradise (RHP) Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, Sabtu (26/3/22).
Tadzabur Alam kali ini diikuti siswa kelas VI sebanyak 119 siswa dan 21 Ramanda dan Ibunda Pembina HW. Tadabur alam kali ini sengaja dilaksanakan sebagai ajang refreshing siswa setelah selesai mengikuti Ujian Tengah Semester Genap dan juga untuk me-refresh (penyegaran otak) sebelum menghadapi Ujian Akhir Sekolah.
Kepala Sekolah Sedamu Slamet SPd menyampaikan Pandu Hizbul Wathan (HW) adalah pasukan pembela tanah air. Oleh karena itu, kita harus memiliki jiwa kedisiplinan yang tinggi serta mempunyai jiwa nasionalisme, sehingga kelak anak-anak sebagai generasi penerus bangsa akan mampu memajukan Indonesia serta menjaga keutuhan bangsa di tengah globalisai.
“Anak-anaku sekalian, salah satu tokoh HW yang terkenal adalah Jenderal Sudirman. Berkat kedisiplinan dan kegigihanya. Beliau berhasil menjadi Pemimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) atau Panglima TNI untuk saat ini,” ujarnya dalam sambutannya.
Oleh karena itu, lanjutnya, kita sebagai generasi penerus harus bangga dan bisa meneladaninya sehingga kelak di masa depan akan lahir pemimpin bangsa dari kader HW.
Belajar dengan Alam
Koordinator HW Qobilah Sedamu Iin Endriana SPd menjelaskan pada umumnya, pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas. Tetapi berbeda dengan HW. Pandu HW harus mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan. Belajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi terkadang juga harus keluar kelas.
“Dalam kegiatan ini anak-anak akan melalu 5 Pos dan juga halang rintang sebagai uji kketangkasan dan keberanian,” katanya.
Dia berharap anak-anak melaksanakan dengan penuh tanggung jawab, kerjasama tim yang baik, dan jangan sampai meninggalkan anggota Kuntumnya. Berangkat lengkap, pulang pun harus bersama.
Materi Ujian
Iin Endriana mengatakan materi yang diujikan meliputi Kemuhammadiyahan, pepanduan, sandi atau morse. Sedangkan untuk halang rintangnya adalah game pipa bocor, merayap di lumpur, berjalan di titian keseimbangan, clonthengan tepung, dan susur sungai.
Salah satu peserta dari Kelas VI Al Malik Salsabila, mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. “Kami banyak memperoleh pengalaman dari kegiatan ini, belajar kerjasama, kedisiplinan, tanggung jawab, patuh terhadap aturan, sopan santun. Yang paling penting adalah dapat belajar untuk mencintai dan melestarikan alam,” katanya.
Ramanda dan Ibunda pembimbing juga menyampaikan kepada peserta selama di perjalanan tidak boleh merusak apapun yang kita temui. Baik itu tumbuhan, hewan, dan kita harus menyapa setiap orang yang kita jumpai selama perjalanan. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.