Masjid Nabawi, Serasa Bertamu ke Rumah Nabi laporan Fathul Mufid, kontributor PWMU.CO dari Arab Saudi.
PWMU.CO– Masjid Nabawi di Madinah meninggalkan kesan mendalam bagi jamaah umrah PT Relasi Laksana Wisata Muhammadiyah Jatim yang membawa 36 orang. Serasa bertamu ke rumah Rasulullah saw.
Rombongan umrah ini langsung menuju Madinah mulai Sabtu (2/4/2022) hingga Selasa (5/4/2022). Seperti dirasakan oleh Oos Riyanti, jamaah dari Sidoarjo, menyatakan seolah tak percaya sesaat tiba di Masjid Nabawi dan memandangi masjid warisan Nabi di depan mata.
”Seakan seperti mimpi, antara percaya dan tidak percaya. Selama ini saya memandanginya dari gambar atau TV,” katanya terharu.
Perasaan sama hinggap di hati Amanah dari Kediri. Dia merasakan bahagia dan ingin berlama-lama di Masjid Nabawi. Merasa dekat bersama Rasulullah setelah melihat makamnya. Perasaan seperti ini menjalar di semua jamaah.
Ustadz Muhammad Hamka, muthawwif yang juga Ketua PCIM Saudi, menyitir hadits yang menyatakan, fadhilah di Masjid Nabawi sebesar seribu kali lipat dari masjid lain kecuali Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.
”Apalagi saat ini bulan puasa Ramadhan, maka semakin berlipat-lipat. Karena fadhilah puasa hanya Allah yang akan membalasnya. Dalam hadits lain, Rasulullah mengatakan, umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku,” kata Ustadz M Hamka.
Masjid Quba
Hari kedua Ahad (3/4/22), jamaah umrah ziarah mengunjungi Masjid Quba, Kebun Kurma, Jabal Uhud, dan Jabal Magnet.
Sekitar pukul 08.00, jamaah dijemput bus Baitul Aqeq dengan driver dari Lombok, NTB. Masjid Quba adalah masjid yang pertama kali didirikan oleh Rasulullah ketika hijrah. Sebelum masuk Kota Madinah berdiam di Quba lalu membangun masjid.
Kondisi Masjid Quba sekarang berubah dari aslinya. Sudah megah dan besar dengan warna putih. Ustadz Abdurrohman, muthawwif pendamping, mengingatkan kepada jamaah sebelum berangkat untuk berwudhu dan shalat dua rakaat di masjid Quba.
”Hadits menjelaskan, siapa yang berwudhu di rumah kemudian menuju Masjid Quba dan shalat dua rakaat di dalamnya, maka baginya pahala umrah,” katanya. Maka seluruh jamaah, tidak terkecuali shalat dua rakaat di dalamnya.
Setiba di Jabal Uhud, muthawwif menjelaskan perjuangan Rasulullah saat perang Uhud hingga meninggalnya sahabat utama sekaligus paman Rasulullah, Hamzah bin Abdul Muthalib. Di bawah Bukit Uhud ada kompleks makam syuhada Uhud termasuk Hamzah.
Panas terik yang menyengat dengan suhu kisaran 40°C, tidak menyurutkan semangat jamaah. Mereka naik ke bukit yang dulu tempat para pemanah kaum muslimin.
Nur Shodiq, jamaah dari Jember mengatakan, umrah ini menjadi perjalanan spiritual yang memberi pencerahan dan pengalaman batin. ”Benar-benar umrah yang bermanfaat,” ucapnya.
Masuk Raudhah
Usai ziarah jamaah kembali di hotel sekitar pukul 12.00. Lalu bersiap menuju Masjid Nabawi. Tujuan hari itu shalat Duhur dan masuk raudhah. Satu tempat antara mimbar dan kamar Nabi.
”Antara kamarku dengan mimbarku adalah taman surga (Raudhah),” begitu bunyi hadits yang disampaikan muthawwif Ustadz Hamka ketika menjelaskan istimewanya raudhah.
Masuk raudhah di musim pandemi dibatasi. Setiap rombongan punya jadwal. Dan hanya sekali masuk. Tidak bisa berkali-kali seperti sebelum pandemi. Sesuai ketentuan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, jamaah yang masuk dan beribadah ke raudhah harus memiliki izin dengan menunjukkan tashreh yang dikeluarkan oleh muasasah.
Alhamdulillah, tashreh ke Raudhah untuk 36 jamaah Relasi Wisata telah dikeluarkan dengan jadwal bagi jamah laki-laki hari Ahad (3/4/22) pukul 14.30-15.00. Sedangkan jamaah perempuan Senin (4/4/22) pukul 10.00-10.30.
Wisata Kota
Acara lainnya muthawwif mengajak jalan-jalan wisata kota di sekitar Masjid Nabawi. Jalan-jalan pertama menuju Saqifah Bani Saidah. Lalu Masjid Ali bin Abi Thalib, Masjid Abu Bakar ash-Shidiq, Masjid Ghamamah, Kubah Hijau, dan terakhir di Makam Baqi di sebelah Masjid Nabawi.
Hari keempat Selasa (5/4/22) hari terakhir di Madinah Al Munawwarah. Jamaah bersiap diri pukul 09.00. Lalu naik bus perjalanan menuju Kota Mekkah untuk umrah. Sebelumnya jamaah mengambil miqat dan mengucapkan niat umrah di Bir Ali.
Saat tulisan ini dibuat, penulis dalam perjalanan ke Mekkah. Mohon doaa untuk kelancaran dan diterimanya umrah seluruh jamaah oleh Allah. Aamiin.
Editor Sugeng Purwanto