Siswa SMK Mublibat Jalani PKL, liputan Qomari kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah syarat mutlak bagi siswa SMK Indonesia. Begitu juga dengan peserta didik yang ada di SMK Muhammadiyah 5 Babat (Muhlibat) Jl Rumah Sakit no 15-17 Babat Lamongan, Rabu (6/4/22)
Wakil Kepala SMK Muhlibat bidang Humas Mohammad Charis SPd Mengatakan, PKL merupakan ajang untuk mengaplikasikan kompetensi yang didapatkan selama bersekolah di SMK Muhlibat.
“PKL juga bermanfaat untuk siswa agar mengenal dunia usaha atau dunia industri (DU/DI). Budaya kerja di perusahaan dan bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat luas. Siswa memulai PKL pada saat mereka sudah semester 3 atau 4,” tuturnya.
Dia memaparkan karena siswa belum mengenal bagaimana lingkungan DU/DI, maka dilakukan monitoring atau pengawasan kepada siswa PKL di berbagai DU/DI yang di wilayah Jawa Timur.
Evaluasi Perkembangan
Mohammad Charis menjelaskan monitoring ini sangat penting dilakukan untuk menjaga hubungan baik antara SMK Muhlibat dengan DU/DI yang ada di Jawa Timur yang sudah menjadi mitra.
“Hal ini juga berfungsi untuk mengevaluasi perkembangan siswa di DU/DI tempat siswa mengikuti PKL,” katanya.
Sekretaris PKL Iwan Zanuar SKom menambahkan, monitoring dilakukan guru pembimbing yang ditunjuk sebagai pembimbing internal SMK Muhlibat. Pembimbing internal merupakan guru yang ada di SMK Muhlibat. Mereka ditunjuk menjadi pembimbing akan melakukan koordinasi dengan pihak DU/DI dan berdiskusi terkait siswa yang ditempatkan di DU/DI tersebut.
Sangat Menyenangkan
Salah satu siswa peserta PKL Iftitah Ridho Saputra yang mengambil jurusan TBSM (Teknik dan Bisnis Sepeda Motor) yang PKL di HMS Engine Performance, menceritakan ternyata PKL sangat menyenangkan.
“Banyak sekali ilmu yang didapatkan. Di sini tidak hanya belajar Sepeda motor tapi juga belajar menghadapi para pelanggan,” ujarnya.
Dia memaparkan pernah suatu ketika ada pelanggan yang agak marah karena pekerjaan kita tidak selesai tepat waktu, soalnya ada dua pekerja yang isolasi karena Covid.
“Saya jadi tahu yang namanya pelanggan ada yang keras juga ada yang sabar,” cetus Ridho, sapaan akrabnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.