Rahasia sang Guru Lansia Tampil Prima, laporan Slamet Hariadi, Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Sebelas kontributor Lamongan mendapat undangan spesial dari Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni. Itulah undangan Resepsi Milad Ke-6 PWMU.CO, Sabtu (19/3/22).
Mohammad Su’ud berhalangan hadir. Sehingga kami berdelapan dikoordinasi Sulistiyowati memutuskan berangkat menggunakan satu armada Elf milik Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla).
Yaitu saya, Fathurrohim Syuhadi, Alfain Jalaluddin Ramadlan, Faried Achiyani, Mohammad Helman Sueb, Denis Nugroho, Sulistiyowati, dan Yunia Zuhrotin. Sedangkan dua peserta lainnya—Ali Efendi dan Eko Hijrahyanto Elkasi—berangkat sendiri.
Kami berkumpul di Umla pukul 6.15 WIB. Agar hadir tepat waktu, saya berangkat pukul 05.05 WIB dari rumah di Keduyung, Laren. Alhamdulillah, saya tiba di Umla pukul 6.02 WIB.
Ternyata di sana sudah ada Denis Nugroho. Kemudian teman-teman lainnya menyusul datang. Sulistiyowati sang dosen Umla mempersilakan kami masuk ke Laboratorium Umla. Air mineral, onde-onde, dan roti tersaji di sana. Katanya untuk mengganjal perut.
Disambut Pemred
Tepat pukul 7.15 WIB, elf milik Umla yang kami tumpangi melaju dengan kecepatan tinggi. Sebab, Resepsi milad terjadwal pukul 8.00 WIB, sedangkan dalam rombongan ini ada dua petugas. Yaitu Alfain Jalaluddin Ramadlan yang akan membaca gema wahyu Ilahi dan Sulistiyowati menjadi dirigen.
Lalu lintas sepi membuat perjalanan Lamongan-Surabaya berjalan lancar. Tepat pukul 08.15 WIB rombongan sudah sampai di gedung kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim dan segera mengisi daftar hadir peserta.
Di depan pintu masuk, Mohammad Nurfatoni sudah bersiaga menyambut. Kami langsung meminta foto dengannya. Setelahnya, Fatoni mempersilakan kami memasuki Aula Mas Mansur. Tepat pukul 8.30 WIB MC Dian Rahmah Santoso membuka resepsi.
Rahasia Prima
Ketika sesi istirahat, shalat, dan makan, Helman Sueb mengajak saya ke lantai bawah. Sengaja tidak menggunakan lift, sehingga melewati tangga. Begitupula saat kembali ke lantai dua. Naik tangga lagi.
Helman Sueb—guru saya di SMA Muhammadiyah 1 Babat tahun 90-an—yang sudah memasuki 61 tahun dan tergolong lanjut usia itu masih kuat. Tak terlihat napasnya ngos-ngosan. Padahal saya yang muridnya masih perlu menarik nafas panjang, he-he-he.
Melihat dia tampil prima, saya tak kuasa menahan tanya. “Apa resepnya Tadz, badannya masih kuat dan terlihat prima. Saya lihat Ustadz juga masih kuat olahraga sepak bola?”
Sambil senyum dia mengungkap rahasianya, “Minum wedang jahe madu atau sari kurma setiap hari.”
Baca sambungan di halaman 2: Bawa Lima Penghargaan