Ikwam MI Mudipat Kunjungi Berlian School, Ini Perjuangannya, liputan Viki Safitri kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Ikatan Wali Murid (Ikwam) MI Muhammadiyah 4 Brangsi (MI Mudipat) mengunjungi SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School), Rabu (30/2/22).
Rombongan yang terdiri dari guru, IPM, dan Ikwam berangkat menuju kota Gresik menggunakan bus. Tak disangka, perjalanan yang seharusnya ditempuh dalam waktu 2 jam harus molor hingga 5 jam lebih. Mereka terjebak macet.
Anggota Ikwam MI Mudipat Siti Afifah mengatakan hal ini dikarenakan Jembatan Balun Lamongan ambles hingga menyebabkan kemacetan yang panjang.
“Perjalanannya sangat melelahkan karena macet di tengah-tengah jalan lama sekali. Kami berangkat pukul 06.30 dari Lamongan, sampai Gresik pukul 12.00. Bahkan ada salah satu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang mabuk karena terlalu lama di bus,” tambahnya.
Suguhan Materi
Di tempat yang lain, ikwam Berlian School menunggu kedatangan rombongan sejak pukul 07.30 pagi. Totalitas persiapan untuk menyambut rombongan Brangsi dilakukan Ikwam Berlian, mulai dari tempat, suguhan dan materi yang akan disampaikan.
“Ternyata kita sama-sama saling menunggu yaa bunda-bunda. Alhamdulillah akhirnya kita bisa bertemu juga,” kata Khusnawati, Wakil Ketua Ikwam Berlian School saat memberikan sambutan.
Sharing antar Ikwam
Kunjungan ini dilakukan untuk berbagi pengalaman atau sharing tentang struktur organisasi ikwam, program kerja dan kegiatan Ikwam.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Khoiro Numsyah SPd menyambut kedatangan rombongan. Khoiro mengatakan bahwa ikwam merupakan pilar yang sangat penting bagi Sekolah Muhammadiyah.
“Ibarat sebuah bangunan, Ikwam itu adalah salah satu pilar yang menyangga suatu bangunan agar tetap berdiri kokoh,” jelasnya
Khoiro berharap, melalui studi banding ikwam ini dapat mempererat tali silaturrahmi sekaligus menambah pengetahuan tentang program kerja dan kegiatan Ikwam di masing-masing sekolah.
Menimbah Ilmu
Hal senada disampaikan Ketua Ikwam MI Mudipat Yuyun Hayati. Pada sambutannya, dia menyampaikan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk menimba ilmu dengan Ikwam Berlian School.
“Harapan kami setelah pulang dari sini, kami bisa bawa oleh-oleh ilmu yang bisa dibagikan ke bunda-bunda ikwam MI Mudipat,” tuturnya.
Struktur Organisasi
Hal menarik yang menjadi perhatian adalah Ikwam Berlian memiliki struktur organisasi yang lebih rinci. Selain pengurus inti, Ikwam Berlian memiliki 6 sie, yaitu Sie Dakwah, Sie Pendidikan, Sie Umum, Sie BUMI, Sie Sosial, Sie Lingkungan dan Toga.
Yuyun Hayati mengatakan sie Dakwah memiliki program kerja di bidang syiar. Kegiatan yang digawangi oleh sie dakwah antara lain Islamic parenting dan kajian ummahat.
Kedua adalah sie pendidikan, memiliki program kerja antara lain pembuatan wall of crativity, pembagian susu dan vitamin c untuk siswa Berlian School saat pandemi.
Sie ketiga adalah sie umum. Bertugas untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan saat kegiatan ikwam, misalnya konsumsi.
Kelola Usaha
Yuyun Hayati menjelaskan sie Badan Usaha Milik Ikwam (BUMI). Sie ini bertugas untuk mengolah usaha yang dimiliki ikwam. Ikwam Berlian School memiliki usaha hidroponik dan budidaya jamur tiram.
Kelima adalah sie Lingkungan dan Toga. Sie ini bertugas untuk mengolah green house. Bekerja sama dengan sie pendidikan, green house ini berfungsi untuk media belajar siswa di Sekolah.
“Terakhir adalah sie sosial. Sie ini memiliki program kerja yang berhubungan dengan hubungan sosial masyarakat. Seperti gerakan 1000 masker, kegiatan berbagi paket sembako dan santunan bagi wali siswa Berlian yang terkena musibah.”
Semoga, harapnya, pertemuan antara Ikwam MI Mudipat dan Berlian School ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi bisa menjadi mitra Ikwam ke depannya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.