Etika Remaja Dibahas di PKDA SMP Mulia Bungah

Etika Remaja Dibahas di PKDA SMP Mulia Bungah, liputan kontributor PWMU.CO
Kegiatan PKDA SMP Mulia Bungah Gresik (/PWMU.CO)

PWMU.CO – Etika Remaja Dibahas di PKDA SMP Mulia Bungah. SMP Muhammadiyah 5 Bungah (SMP Mulia) Bungah Gresik melaksanakan kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqam secara luring, pada Rabu (6/4/22) dan berakhir pada Jumat (8/4/22).

Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB dan diperuntukan bagi siswa kelas VI dan kelas VII dengan jumlah peserta 50 siswa.

Dalam kegiatan PKDA ini, siswa mendapatkan materi ke-Islaman untuk peningkatan dan pembentengan diri di era milenial. Kegiatan PKDA ini dihadiri pemateri yang berkompeten, mulai dari Majelis Dikdasmen PCM Bungah dan PD IPM Gresik.

Etika Remaja

Pemateri PKDA Muhammad Haris Nurdiansyah membawa materi dengan tema Degradasi Etika Remaja Di Era Digitalisasi. Dia menyampaikan dengan detail terkait degradasi etika remaja yang merupakan sebuah problematika remaja di era milenial kini.

“Degradasi adalah kemunduran, kemerosorotan yang ada di dalam sebuah system,” ujarnya, Kamis (7/4/22).

Dia memaparkan terkait dengan etika harus ada pedoman dalam berperilaku sehari-hari sehingga tidak menyalai norma-norma atau aturan-aturan yang ada di dalam masyarakat.

“Etika yaitu suatu norma atau aturan yang dipakai seorang sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk,” jelasnya.

Masa Krisis Masalah

Muhammad Haris Nurdiansyah mengungkapkan remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Akan tetapi masa remaja merupakan masa krisis masalah, baik yang datang dalam dirinya (internal) atau masalah yang datang dari luar dirinya (eksternal).

“Kebanyakan penurunan remaja di era milenial di pengaruhi faktor eksternal itu sendiri yang di sebabkan tidak mampuan seorang remaja dalam membentengi dirinya.”

Dia mengatakan, tujuan etika digital yaitu, menjaga, saling percaya dan tidak melanggar. Maksudnya adalah menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lainagar menjadi aman dan setiap warga dapat menjaga dan berhati-hati dalam penyimpanan informasi dari pihak yang bertanggung jawab.

Tantangan Remaja

Muhammad Haris Nurdiansyah mengatakan tantangan remaja sekarang adalah selalu mendapatkan informasi hoaks dan salah dalam beretika di dunia maya sehingga perlu untuk memahami prinsip-prinsip etika di ruang digitalisasi.

Pengguna sosial media diharuskan tetap mengingat akan waktu ibadah dan tidak memiliki tingkat kecanduan yang tinggi terhadap media sosial yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.

“Remaja di era milenial ini sebaiknya meningkatkan kewajiban beribadah dan lebih waspada dan tidak mudah percaya oleh berita-berita yang tidak diketahui dengan jelas sumbernya. Serta, membatasi dalam pemakaian media social,” tandasnya. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version