Manfaat Silaturahmi
Kiai Saad menyambut baik kedatangan tamunya tersebut. Menurut dia, hubungan antara Muhammadiyah dengan Yayasan Bhakti Persatuan dan juga Paguyuban Masyarakat Tionghoa ini sudah terjalin baik. Juga sudah terjalin sangat lama, jauh sebelum masa pandemi.
“Kami sampaikan terima kasih atas semuanya, baik itu silaturahmi maupun bingkisan paket sembako buat masyarakat ini,” ujarnya.
Kiai Saad menerangkan, silaturahmi bisa mendatangkan tiga kebaikan. Pertama, silaturahmi ini bisa mendatangkan barakah atau bertambahnya kebaikan. Kemudian, kebaikan yang kedua adalah bisa saling give and take sesuatu hal.
“Kalau ada yang baik dari Persyarikatan Muhammadiyah bisa diambil. Pun sebaliknya, kami bisa belajar dari masyarakat Tionghoa. Moga-moga kita bisa saling belajar dan bertaawun satu sama lain,” pintanya.
Kebaikan silaturahmi ketiga, lanjut dia, adalah bisa mamperpanjang usia. “Ketika bertemu, kita saling bercanda dan tertawa, semua ini tentu bisa menjadikan yang berusia tua ini bisa menjadi berjiwa muda. Semantara dalam konteks berbangsa dan bernegara bisa bermanfaat untuk memperpanjang kejayaan suatua bangsa,” ungkapnya.
Mantan Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu menambahkan, ada silaturahim peradaban antar-Islam dengan Yunani yang membuat Islam bisa mencapai The Golden Age of History. Pun demikian ada proses silaturahmi pada masa perang Salib.
“Selain perang antara Islam dan Kristen, bangsa Eropa juga bisa bangkit karena mau belajar dari The Golden Age of History. Kejayaan itu oleh akan dipergilirkan,” tegasnya.
Maknanya, lanjut dia, kita diajarkan dan diharuskan untuk saling belajar dan bersilaturahmi. “Soal keyakinan itu urusan pribadi. Tapi untuk relasi kemanusiaan, itu urusan kita bersama, yang harus dijaga bersama. Mari kita bersama sama melakukan proses memanusiakan manusia, saling bekerjasama. Juga take and give. Insyaallah, dunia akan semakin damai,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni