Apakah Covid-19 Bisa Jadi Endemi?
Para pemerhati kesehatan dan para peneliti menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa status pandemik Covid-19 akan segera menjadi panyakit yang bersifat endemi. Oleh sebab itu transisi menjadi endemi ini perlu dilakukan dengan hati-hati, walaupun beberapa negara telah mempromosikan perubahan kebijakan transisi penanganan Covid-19 menjadi penyakit endemik.
Namun demikian, WHO dan para ahli lainnya memperingatkan agar dipertimbangkan dengan baik, berdasarkan pada hasil telaah atau pertimbangan yang tepat dalam memperlakukan Covid-19 sebagai penyakit endemi.
Dilansir dari laman https://www.worldometers.info/coronavirus/ disebutkan bahwa kasus harian Covod-19 masih menunjukkan angka yang tinggi walaupun sudah mengalami penurunan yang tajam sejak puncak gelombang ke empat wabah Covid-19 Omicron yang terjadi pada tanggal 9 Januari 2022. Yaitu sebesar 3.705.144 kasus, sudah terlewati. Namun kasus harian Covid-19 global saat ini masih dalam kisaran 1,5–1.6 juta per hari.
Kasus harian pada gelombang keempat yang didominasi oleh varian Omicron ini masih jauh lebih tinggi daripada puncak gelombang ketiga yang didominasi oleh varian Delta, yaitu sebesar 755.229 kasus pada tanggal 19 Agustus 2021.
Walaupun beberapa negara di dunia telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam dalam program vaksinasi Covid-19, tetapi masih lebih dari sepertiga orang di negara-negara tertentu yang belum menerima dosis vaksin Covid-19.
Oleh sebab itu salah satu parameter keberhasilan pengendalian pandemi Covid-19 ini adalah cakupan vaksinasi yang tinggi yang dapat memberikan kekebalan populasi atau herd immunity, di mana 80 persen populasi dunia telah mendapatkan vaksin lengkap Covid-19.
Baca sambungan di halaman 3: Bagaimana Kita Tahu Pandemi Telah Menjadi Endemi?