Ke Depan Apa yang Harus Dilakukan?
Terdapat beberapa skenario tentang bagaimana wabah Covid-19 ini ke depan setelah gelombang varian Omicron. Di antara skenario tersebut adalah lonjakan Omicron telah mendorong transisi ke Covid-19 menjadi endemi.
Asumsinya adalah tingkat keparahan gejala infeksi varian Omicron ini lebih ringan dari varian-varian virus SARS-CoV-2 sebelumnya. Antibodi masyarakat terhadap virus SARS-CoV-2 akan meningkat akibat terinfeksi secara alamiah dan melalui vaksinasi.
Namun, bagi mereka yang berisiko tinggi, orang lanjut usia dan orang dengan kondisi kronis dan sistem kekebalan yang lemah perlu tetap menjadi perhatian serius. Walaupun demikian bukan tidak mungkin bahwa ke depan dapat saja muncul varian baru yang lebih menular atau kebal terhadap antibodi.
Skenario lainnya adalah Coronavirus akan menjadi epidemi setiap tahun. Kemunkinan munculnya varian baru dapat yang mampu lolos dari kekebalan tubuh yang ditimbulkan oleh varian-varian virus sebelumnya. Kemungkinan vaksin booster tahunan perlu dilakukan untuk mengurangi keparahan penyakit.
Apakah Kita Membutuhkan Booster setiap Tahun?
Vaksin Covid-19 adalah pencapaian ilmiah selama dua tahun terakhir ini dan penting dalam upaya melawan Covid-19. Sebagaimana yang telah kita ketahui, sekalipun varian Delta dan Omicron mampu menimbulkan infeksi pada orang yang telah divaksin, namun vaksin masih menunjukkan perlindungan yang tinggi terhadap kemungkinan rawat inap dan kematian.
Efektivitas dan kadar antibodi ini meningkat secara signifikan manakala diberikan vaksin booster. Di samping itu, karena kadar antibodi Covid-19 menurun dari waktu ke waktu, maka apakah suntikan booster vaksin ini perlu diberikan setiap tahun, masih memerlukan studi atau telaah lebih lanjut untuk memastikannya.
Selain itu, sero-survei untuk mengetahui tingkat kadar antibodi terhadap virus SARS-Cov-2 pada masyarakat di Indonesia perlu terus dilakukan secara berkala, setelah sero-survei yang telah dilakukan pada akhir tahun 2021 yang lalu. Hal itu sebagai dasar penting dalam pengambilan keputusan dan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Oleh sebab itu pemerintah dan masyarakat harus siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk, terutama jika vaksin yang ada saat ini tidak dapat bertahan melawan varian baru. Pemerintah perlu terus meningkatkan cakupan vaksinasi lengkap yang masih belum merata di sejumlah daerah, demikian pula dengan vaksin booster masih perlu percepatan program vaksinasinya.
Selain masyarakat perlu terus disiplin dalam prokes, pemerintah juga diharapkan terus meningkatkan program 3T (testing, tracing, dan treatment), dan genomic survaillance guna mengantisipasi munculnya varian baru SARS-COV-2.
Demikian pula transisi ke arah fase endemik wabah Covid-19 diperlukan roadmap yang jelas agar dalam menurunkan status pandemi jadi epidemi menjadi efektif dan terkendali.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari wabah Covid-19 ini dan wabah penyakit menular lainnya. Amin! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni