Kisah Kecelakaan Putranya
Selanjutnya, Muhajir bercerita tentang pengalaman hidupnya. Sebuah peristiwa yang menimpa putra pertamanya. Kala itu telepon berdering tengah malam. Suara itu bukan suara anaknya tapi suara orang lain yang mengabarkan putranya mengalami kecelakaan tunggal di sekitar daerah City of Tomorrow Surabaya (Cito).
Dia merasa khawatir dan gelisah terlebih jam dinding menunjukkan pukul 24.00 WIB. Dia bergegas menuju lokasi kecelakaan. Di lokasi kecelakaan, dia melihat putranya tergeletak di jalan dengan beberapa luka di sekujur tubuhnya. Di samping putranya, ada seorang laki sebaya menyelamatkan dan memberikan pertolongan pertama kepada putranya serta mengantarkan sampai ke rumah. Tidak disangka, laki-laki tersebut ternyata siswa yang pernah dia ajar ketika di sekolah dasar (SD).
Dia bersyukur di keheningan malam itu, Allah mengirim seseorang untuk membantu menyelamatkan putranya dari kecelakaan tunggal tersebut. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi terhadap anaknya. Bisa jadi dia tergeletak di jalan tanpa ada orang yang menolongnya karena keadaan malam itu sangat sepi.
Dia menganggap ini adalah pertolongan Allah dan bisa jadi balasan kebaikan yang pernah dilakukan sebagai seorang guru. Dia peduli dan berbuat baik kepada orang lain (siswanya) sehingga orang lain juga peduli atau menolong anaknya di saat mengalami musibah.
Muhajir lalu menyimpulkan setiap orang pasti pernah mengalami peristiwa penting dalam hidupnya. Tiba-tiba seseorang menawarkan pertolongan di saat keadaan genting.
“Bisa jadi itu adalah balasan Allah atas apa yang pernah kita lakukan kepada orang lain,” ungkapnya.
Dia lalu mengutip salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, dan at-Tirmidzi yang artinya: “Sesungguhnya Allah akan menolong hambaNya, selama hamba itu mau menolong saudara.”
Di akhir kultumnya, dia memotivasi kepada guru dan karyawan untuk tidak merasa berat memberikan pertolongan sekecil apapun itu.
“Mari terus berbuat baik, sekecil apapun. Allah akan membalas setiap kebaikan dengan pertolongan baik kepada kita atau keluarga kita,” katanya memotivasi seluruh peserta. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/AS