Tafsir At-Tanwir Ungkap Kasih Sayang Allah Permanen hingga Akhirat; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Kajian Tafsir At-Tanwir usai shalat Dhuhur berjamaah kembali berlangsung di Aula SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School), Senin (11/4/22) siang.
Melanjutkan bahasan sebelumnya, Wakil Kepala Bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter Aditama SPdI menerangkan tafsir ar-Rahman dan ar-Rahim dalam surat al-Fatihah.
Berbekal buku Tafsir At-Tanwir oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Adi—sapaan akrabnya—awalnya menjelaskan tafsir ar-Rahman. “Itu salah satu sifat Allah yang berarti ‘yang melimpahkan rahmat’,” ujarnya.
Adi mengungkap, Allah memberikan rahmat kepada seluruh makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang tidak beriman. Dia mengingatkan agar para guru dan karyawan yang hadir di Aula Berlian siang itu tak heran jika ada manusia yang kufur pun mendapat nikmat Allah di dunia.
“Tanpa pengecualian, tanpa batas, semuanya dikasih rahmat. Tapi, mereka belum tentu mendapat ar-rahimnya Allah,” jelasnya.
Ar-Rahman: Tak Permanen
Aditama lanjut mengulas isi buku tafsir tersebut. “Menurut pakar kosakata al-Quran, al-Rāghib alAshfahāni, kata rahmah mengandung arti kelembutan yang mendorong untuk melakukan atau memberikan kebaikan kepada yang dikasihi,” ujarnya.
Dalam bahasa Arab, lanjut Aditama, pola kata ar-Rahman sama dengan pola fa’lān. Biasanya menunjukkan makna ‘sangat’ atau ‘maha’.
Maka, dalam bahasa Indonesia biasa diterjemahkan dengan ‘Maha Pengasih’. Dalam bahasa Arab, pola kata itu juga digunakan untuk menunjukkan sifat atau keadaan yang tidak permanen.
Baca sambungan di halaman 2: Ar-Rahim Permanen