Beragam Permainan Tradisional
Sebagai pemandu kegiatan, Faridah Lutfiatul Jannah SPd mengawali Pop It dengan memberikan pertanyaan kepada siswa SD Mugeb: “Apa itu permainan tradisional?”
Semua siswa serempak menjawab, “Permainan zaman dulu.”
Farida, sapaan akrabnya, menceritakan pada zaman dahulu masih belum ada internet atau handphone (HP). “Pada zamannya ustadzah dulu masih belum ada internet. Yang memiliki ponsel pun sangat jarang. Dan ponsel yang ada juga sangat jadul, tidak seperti sekarang yang sangat canggih banyak variasi game,” kata dia.
Akan tetapi, lebih lanjutnya, jika anak-anak sering bermain HPmaka ada sisi negatifnya mata akan menjadi sakit.
“Maka dari itu ustadzah akan memberikan alternatif permainan tradisional yang seru banget untuk bermain di kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Pengajar tematik itu pun memperlihatkan vlog siswa SD Mugeb yang menjelaskan tentang permainan tradisional. Dalam video tersebut Salysa Putri Yunaryo dan Uaura Audrey Jasmine, siswa kelas III-Briliant, menjelaskan permainan tradisional adalah permainan turun-temurun dari nenek moyang yang dimainkan anak-anak.
Caca, sapaan Salysa Putri Yunaryo, mulai menerangkan tentang berbagai macam permainan tradisional. “Bekel, lompat tali, congklak (dakon), tapak gunung, petak umpet, gobak sodor, patil lele, engrang dan lain-lain adalah permainan tradisional merupakan warisan budaya yang wajib dilestarikan,” terangnya.
Menjalin Kerja Sama
Sementara Nana, panggilan akrab Uaura Audrey Jasmine, menjelaskan manfaat permainan tradisional. Di antaranya menjalin kerja sama dan kerukanan. “Meningkatkan kreativitas, melatih keseimbangan motirik, melatih kemampuan berkomunikasi, melatih kesabaran dan menyehatkan,” tandasnya.
Dua siswa yang berumur sembilan itu pun menutup penjelasannya, dengan memberikan informasi festival permainan tradisional di Indonesia. “Pada tahun 2016 ada festival pemainan tradisional di Indonesia yang dihadiri oleh 2000 anak,” tutupnya.
Di akhir kegiatan Farida memberikan pesan kepada siswa SD Mugeb untuk sebisa mungkin melestarikan permainan tradisional.
“Anak-anak, permainan tradisional merupakan warisan budaya Indonesia yang harus kita lestarikan, jangan sampai permainan itu akan hilang seiring berjalannya waktu,” katanya.
Oleh karena itu, sambungnya kalau memungkinkan lakukan permainan tradisional karena banyak manfaatnya yang didapat. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni