PWMU.CO– Ujian praktik shalat jenazah memiliki keseruan tersendiri bagi siswa kelas 6 SD Muhammadiyah Wringinanom 1 (SD Muwri) Gresik, Rabu (13/4/2022).
Pukul 07.00 pagi siswa kelas 6 melaksanakan ujian praktik shalat jenazah di Mushala an-Nur dekat sekolah.
Ketika memasuki mushala siswa-siswi langsung kaget dan merinding. Ada kain hijau seperti menyelimuti jenazah. Mereka mengira ada jenazah sungguhan.
”Ada yang mau menjadi peraga jenazahnya anak-anak?” tanya Ustadzah Mufidatul Latifah, guru al-Islam.
Anak-anak serentak menjawab,”Tidak mau…. Takut…”
Sebelum ujian praktik dimulai guru al-Islam memberikan pengarahan terlebih dahulu. ”Kalau yang meninggal jenazah perempuan, posisi imamnya di mana anak-anak?”
Jawaban siswa ternyata bermacam-macam. Ustadzah Fida, panggilannya, menjelaskan, jika jenazah perempuan maka posisi imam itu sejajar di tengah perut. Kalau jenazah laki-laki, poisi sejajar dengan kepala.
”Anak-anak sebelum ujian praktik ini dimulai mari kita berdiri dan kita latihan bersama,” ujar Ustadzah Fida.
Selain praktik shalat jenazah, siswa kelas 6 juga praktik wudhu didampingi oleh Ustadzah Ayu Intan Sari SPdI dan hafalan beberapa surat al-Quran didampingi oleh Ustadzah Indarti SPd.
”Ustadzah, saya merinding. Takut. Penasaran isi kain hijau itu apa?,” celetuk Fiorenza Elyssia Putri, siswi kelas 6 Bilal.
Setelah dibuka ternyata hanya keranda tanpa jenazah. Keranda itu pinjam dari Haji Na’im, takmir masjid RW 3 Kandangasin yang mengambilnya dari makam lalu diantar ke SD Muwr1.
Fiorenza lega. Rasa horornya hilang. Dia senang sekali bisa ujian praktik shalat jenazah. ”Saya belum pernah shalat jenazah,” ujarnya.
Temannya Muhammad Ishak Afiq Prianto siswa kelas 6 Bilal mengatakan,”Seperti jenazahnya sungguhan. Ternyata bukan. Saya sangat lega sekali setelah melaksanakan ujian praktik shalat jenazah ini, karena sudah tidak kepikiran lagi dan tentunya saya senang mendapatkan ilmu baru.”
Wakasek Kesiswaan Rahmat Syayid Syuhur MPdI mengatakan, ujian praktik shalat jenazah tujuannya murid kelas 6 mempunyai pengetahuan dan pengalaman.
”Tidak semua orang bisa shalat jenazah. Harapannya murid SD Muwr1 sudah bisa melaksanakan bahkan menjadi imamnya. Paling tidak minimal di keluarga terdekat,” tuturnya.
Penulis: Ayu Intan Sari Editor Sugeng Purwanto