PWMU.CO – Dengan tema ‘Membangun Sinergi untuk Nasyiatul ‘Aisyiyah Berkemajuan’, Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PD NA) Kota Malang menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda), di Panti Asuhan KH Mas Masyur, Jalan Raya Sulfat No 43, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang, Sabtu (28/1).
Sebanyak 25 peserta ikut ambil bagian dalam Muskerda kali ini. Mereka merupakan perwakilan dari 5 Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PC NA) se-Kota Malang, di antaranya PCNA Blimbing, PCNA Sukun, PCNA Klojen, PCNA Kedungkandang dan PCNA Lowok Waru.
(Baca: Di Pendopo yang Unik dan Asri Itu, Nasyiah Menjawab Tuntas Tantangan Bupati Banyuwangi )
Rentetan kegiatan menyongsong perhelatan Musyawarah Daerah (Musyda) PDNA Kota Malang ini telah dikemas rapi, dan menghadirkan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Blimbing Bambang Mulyadi guna memberikan tausiyahnya. Bambang mengatakan, sebagai kader putri Muhammadiyah, NA harus peka melihat fenomena bahwa di berbagai lembaga formal ataupun sekolah saat ini membutuhkan peran pendampingan yang bersifat keputrian.
Karena itu diharapkan NA dapat bersinergi dengan Ortom lainnya untuk mewujudkan dan melaksanakan pendampingan keputrian tersebut. Semisal mengandeng IMM dan IPM. ”Bentuklah tim khusus untuk memberikan pendampingan ruhani kepada siswi di sekolah-sekolah. Baik itu di sekolah Muhammadiyah ataupun di sekolah lainnya. Biarpun harganya mahal, tetap akan diterima,” pesan Bambang untuk segenap Pimpinan NA dan para peserta Musykerda.
Agenda Musykerda I PDNA Kota Malang secara resmi dibuka oleh Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (MPK PDA) Kota Malang Uzlifah. Dalam kesempatan itu ia memberikan suntikan motivasi kepada para kader untuk senantiasa memiliki kebanggan ber-Nasyiah. ”Berbanggalah menjadi kader Nasyiah karena tidak semua orang mampu bertahan dan melaluinya,” ujarnya dengan semangat.
(Baca juga: Ikhtiar Nasyiah Surabaya Hadang Prostitusi Online)
Lebih lanjut Uzlifah menyampaikan, saat ini Nasyiah memiliki 5 pekerjaan rumah yang menyangkut urusan internal dan harus diselesaikan. Yakni, penguatan ideologi, perbaikan sistem perkaderan, perbaikan managerial organisasi dan penguatan kepemimpinan, serta membangun sinergitas dengan stakeholder Muhammadiyah.
Disamping itu, lanjut Uzlifah Nasyiah juga memiliki 5 persoalan eksternal yang juga harus dituntaskan. Di antaranya membangun hubungan baik dengan pemerintahan, melakukan kerja sama atau sinergitas dengan organisasi wanita lainnya dan peningkatan solidaritas, serta melakukan dakwah komunitas mapun membuka wacana dari lokal ke internasional.
”10 pekerjaan rumah itu wajib dijawab sebagai bahan garapan Nasyiah menyikapi fenomena dan permasalahan yang muncul di lingkungan kita saat ini. Sehingga kelak benar-benar mampu menjadi kader Nasyiah yang berkemajuan,” tandasnya. (hanif mu’allifah/aan)