Ingin Tahu sejak Berangkat
Sore sebelum berangkat ke sekolah, Hisyam mengajukan pertanyaan lewat telepon, “Umik, nanti aku kegiatannya apa?”
“Hisyam bagi-bagi takjil, terus shalat tarawih jamaah sama teman-teman,” jawab ibunya yang sudah lebih dulu berada di sekolah.
“Terus mana takjilku?” sang ibu menjawab nanti ayahnya yang menyiapkan.
Sementara itu, ketika telepon sudah berada di genggaman suaminya, Waviq langsung mengajak kerja sama untuk menyiapkan takjil Hisyam. Dia mengarahkan sang suami pergi ke beberapa toko untuk membeli takjil sekaligus bekal makanan berbuka.
Akhirnya Hisyam tiba di sekolah dan menemui ibunya dengan menenteng dua tas plastik berisi sekotak takjil. “Umik, aku bawa dua takjil! Kata Abi, ini untuk takjil,” soraknya senang, tapi kemudian dia bingung, “Terus gimana?”
Waviq mengarahkan dia langsung menuju kelasnya. Tapi beberapa saat setibanya di sana, Hisyam kaget. Ternyata gurunya mengeluarkan jajan dalam kotak yang dia bawa dan menggabungkan dengan jajanan milik teman sekelasnya. Ini juga Hisyam ceritakan kepada kakek-neneknya sepulang PKDA.
“Lho itu kotakku! Aku mau kasih itu,” ujarnya terkejut. “Tapi punyaku dicampur,” imbuhnya. Dia teringat pesan sang abi, sekotak takjil dalam salah satu tas plastiknya harus dia berikan kepada orang di sekitar sekolah bersama teman-temannya.
Tapi sesaat kemudian, ketika gurunya mengajari cara melipat kardus, dia tertarik dengan kardus baru yang seragam satu kelas. Dia juga mengaku senang bisa melipat kotak kardus dan ikut memasukkan aneka jajan yang dipilihkan gurunya ke kardus itu. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni