PWMU.CO– Islam kaffah merupakan perintah Allah yang harus dijalankan umat Islam seperti tertulis dalam al-Quran.
Demikian disampaikan oleh Zaini Munir Fadloli, Mudir Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prof Hamka Kota Madiun saat buka bersama di kampus MBS, Kamis (15/4/2022).
Islam kaffah itu, sambung dia, artinya menyeluruh. Semua aspek ajaran islam hendaknya dijalankan. Meliputi akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah.
Untuk menjalankan empat aspek tersebut, kata dia, Muhammadiyah menggunakan prinsip wasathiyah.
”Kita bisa menjalankan Islam secara menyeluruh karena ada prinsip wasathiyah. Berasal dari kata wasatha, maknanya adil atau proposional,” terangnya.
Jadi menjalankan empat aspek tadi secara proposional. Mulai dari memahami termasuk mengamalkan.
Cara memahami Islam secara adil, Zaini memberikan contoh, adil melihat kemampuan diri, tidak melebih-lebihkan. ”Misalnya, sebenarnya tidak kuat puasa karena sakit tapi merasa kuat jadinya nekat puasa. Padahal kalau sakit ya jangan memaksa. Sebaliknya tidak puasa karena lapar saja padahal mampu sebenarnya berpuasa,” tuturnya.
Selanjutnya, sambung dia, adil dalam memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan ruhiyah yang dipenuhi dengan shalat, dzikir, puasa dan kebutuhan badaniah atau jasmani dengan bekerja cari nafkah, olahraga, makan tidur.
”Contoh lagi, puasa ini kan satu bulan karena merasa kuat nekat ditambahi lagi atau dilebihkan puasanya. Ini namanya beragama tidak proporsional, tidak paham prinsip wasathan. Padahal ibadah sudah ada tata caranya jangan dilebih-lebihkan dan juga jangan dikurangi,” tandasnya.
Dukungan PDM
Sementara Ketua PDM Kota Madiun Sutomo mengatakan, pengelola MBS harus semangat, tidak mengeluh membina santri sehingga kerasan di sini.
MBS Prof Hamka, kata dia, harus semakin baik dan seiring bertambahnya tahun santrinya semakin tambah.
”Mari kita buat semuanya nyaman. Mulai dari mudir, guru, santri, semuanya. Kita harus optimis dan husnuzhon. PDM Kota Madiun terus mendukung program yang direncanakan MBS ini, utamanya yang bisa menarik santri baik dari Madiun maupun luar kota,” ujarnya.
Taklim atau mencari ilmu memiliki keutamaan yang sangat tinggi. ”Kalau buka bersamanya ini ya untuk kelengkapannya saja,” jelasnya.
Buka puasa dihadiri 110 orang. Mereka terdiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Majelis, Lembaga, Ortom, pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, BPH, guru, dan karyawan MBS Prof Hamka. (*)
Penulis Sri Mulyani Editor Sugeng Purwanto