Bahas Indikator Kinerja
Sekretaris KP3 MUI Jatim Dr Listiyono Santoso menambahkan, agenda ini untuk membahas indikator kinerja dari MUI kabupaten/kota se-Jatim terkait dengan manajemen organisasi yang selama ini diselenggarakan MUI.
Maka, Ia berharap, indikator penilaian itu nantinya bisa berfungsi untuk mengukur dan bisa menjadi sebuah pedoman untuk melihat kesehatan dari sebuah organisasi. Yakni apakah organisasi itu berjalan sebagaimana mestinya atau tidak?
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu dasar untuk kita dalam menentukan sebuah organisasi itu dianggap berkualitas atau tidak. Utamanya terkait dengan kinerja yang selama ini telah dilakukan. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Ini itu untuk menilai kinerja organisasi MUI kabupaten/kota, Apakah sudah berjalan atau tidak,” paparnya.
Ia menyatakan, dengan adanya indikator kinerja ini semua gerak langkah dari MUI kabupaten/kota se-Jatim juga bisa by design. Sebaliknya bukan by accident. Yakni, betul-betul dirancang sedemikian rupa sehingga terukur, mulai dari renstra, hingga proses evaluasinya. “Jangan sampai keberhasilan ini berasal dari keberuntungan semata,” ia mengingatkan.
Semantara, Prof Biyanto menegaskan, inti dari penyusunan indikator penilaian untuk agenda MUI Jatim Award ini adalah kita ingin menilai organisasi MUI kabupaten/kota berdasarkan kinerjanya. Sebaliknya, bukan berdasarkan program yang telah disusun atau diinventarisasi.
“Semua harus berdasarkan program yang sudah dikerjakan. Bukan yang diinventarisasi. Karena banyak program yang bagus tapi tidak dijalankan kan banyak. Kita ingin menilai lebih berdasarkan kinerja yang telah dilakukan,” tegasnya.
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini menilai, satu hal yang penting adalah bagaimana MUI kabupaten/kota bisa memiliki terobosan, bukan hanya sekadar program. Yakni, program yang sudah dijalankan.
“Jika ini sukses, MUI Jatim Award yang baru kali pertama ini bisa menjadi bagian dari suces story yang bisa dibawah ke MUI pusat,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni