KH Ahmad Dahlan Pelopor Hisab di Jawa
Sementara itu tokoh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan dapat disebut pelopor metode hisab di wilayah Jawa. Kiai Dahlan mempelajari metode hisab dengan belajar langsung kepada Inyiak Djambek di Makkah.
Pertemuan KH Ahmad Dahlan dengan Inyiak Djambek ditulis oleh HAMKA dalam buku yang berjuduk Ayahku. Melalui organisasi Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1912, Kiai Dahlan memperkenalkan metode hisab dan penentuan arah kiblat. Sehingga dua hal tersebut menjadi hal yang identik dengan Muhammadiyah.
Ilmu falak merupakan ilmu yang mempelajari tentang pergerakan benda-benda langit meliputi matahari, bulan, bintang, planet dan benda-benda langit lainnya. Saat ini ilmu falak telah berkembang dan dikenal sebagai ilmu astronomi yang semakin menarik perhatian ilmuwan.
Generasi zaman now mengenal tokoh-tokoh astronomi dan angkasa luar antara lain Yuri Gagarin, Neil Amstrong, Edwin Aldrin, NASA, Sputnik dan sebagainya. Generasi Islam pun barangkali tidak lagi mengenal tokoh-tokoh ilmuwan astronomi terdahulunya seperti Maryam Al-Astrulabi dan ulama-ulama ilmu falak seperti Syekh Tahir Djalaluddin dan Syekh Muhammad Djamil Djambek.
Ilmu falak atau astronomi memiliki bidang kajian yang luas, bukan sekadar dalam penentuan waktu shalat, awal, dan akhir Ramadhan saja. Sungguh disayangkan jika sampai hari ini masih saja timbul perdebatan perihal posisi bulan dalam penentuan awal Ramadhan atau Syawal. Ilmu falak sebagai ilmu pengetahuan dan ilmu pasti seolah menjadi ilmu cabang atau furu’ dan khilafiah yang sarat perdebatan dibanding-bandingkan dengan metode rukyat.
Kedudukan ilmu pengetahuan astronomi, khususnya perihal metode hisab seolah-olah dikesampingkan dan mengerucut menjadikan hisab bagian dari identitas Muhammadiyah.
Selayaknya masyarakat mendudukkan ilmu pengetahuan sebagai hasil riset, pengamatan (rukyat), perenungan, pengujian dalam waktu tertentu sebelum menjadi rumus dan teori ilmiah. Diperlukan cabang ilmu lain, misalnya ilmu filsafat atau ilmu sastra dalam menemukan, memahami dan merasakan hakekat ilmu pengetahuan.
Baca sambungan di halaman 3: Ilmu Falak dalam Novel