Pegang Al-Quran dan Sunnah
Dalam proses sinegi itu harus berpegang teguh pada al-Quran dan Sunnah. Keduanya adalah pondasi kita dalam hal apapun. Termasuk berkarya, mengembangkan pemikiran-pemikiran yang selaras dengan perubahan.
Dengan demikian, Muhammadiyah dapat terus tumbuh dan mampu memberikan warna indah dalam perjalanan kehidupan umat manusia. Tak perlu khawatir tertinggal jika yang melandasi langkah kita adalah al-Quran dan Sunnah. Sebab, pada dasarnya al-Quran itu tahan terhadap kritik ilmiah sebagaimana yang disampaikan Nur Cholish Majid.
Begitulah Kiai Saad memberi penguatan dan transfer energi positif bagi seluruh audiens di Pengajian Ramadhan, Jumat (8/4/22).
Konsep Sinergi
Tak habis membahas implementasi nilai-nilai Islam karena sungguh menyenangkan. Lantas hak tubuh untuk sejenak beristirahat diberi kesempatan oleh master of ceremony untuk dipenuhi. Peserta pengajian beristirahat sejenak dan dilanjut melaksanakan shalat Jumat.
Di sela waktu itu, obrolan antarpeserta yang notabene guru dan karyawan di lingkungan Majelis Dikdasmen PCM GKB mengalir akrab. Saling menyapa dan menanya kabar itulah yang menjadi nilai utama dalam sinergi yang dibangun di Mugeb Schools.
Oleh Ustadz Heru Kusumahadi Lc MPdI, kajian sesi berikutnya dibawakan dengan komunikasi interaktif yang sukses mengaburkan potensi kantuk audiens. Pembukaan tentang konsep kata لنا menggelitik kesadaran untuk beranjak dari egoisme dan berpemikiran sempit perihal makna berbagi nilai.
Lana ( لنا) berarti ‘kita, kebersamaan, ataupun sinergitas’. ل dan ا sejajar, tapi memiliki bentuk yang lebih tinggi dari ن. Huruf ن memang paling nampak perbedaan bentuknya tetapi apabila لنا kehilangan huruf ن di antaranya maka akan menjadi لا yang artinya tidak.
Ketiganya berbeda, ada yang tinggi dan ada yang bentuknya lebih pendek. Tetapi tiga huruf tersebut jika bergabung maka menjadi makna ‘kita atau kesatuan yang kuat dalam sinergitas’.
Founder Pemuda Hijrah itu kemudian menguraikan maknanya. Dalam sinergi tidak boleh ada yang direndahkan. Karena di dalamnya adalah kesatuan sistem yang terkait. Jika ن dihilangkan diantara ل dan ا maka menjadi لا yang maknanya tidak atau ketiadaan.
Sehingga dalam sinergi, yang harus dibangun adalah kesalingan-kesalingan yang baik, membangun, dan positif. Merendahkan atau meremehkan satu bagian atas kekurangan tertentu tanpa memberikan penguatan maka akan berujung pada ketiadaan nilai.
Baca sambungan di halaman 3: Empat Wajib bagi Muslim