Empat Wajib bagi Muslim
Pembuka yang menyejukkan hati itu tak sekadar menguatkan ghirah bersinergi dalam pendidikan. Penguatan itu juga memupuk keyakinan ‘bersama-sama menjadi baik’ akan lebih indah hasilnya.
Tentu dengan saling terbuka, menasihati, serta berlemah-lembut dalam berinteraksi untuk membangun kepercayaan satu sama lain. Untuk dapat mengimplementasikan sinergi, maka perlu chemistry di mana satu sama lain saling terkait dan saling merindukan kebaikan.
Berikut empat hal yang perlu seorang Muslim miliki sebagaimana Heru Kusumahadi tegaskan. Pertama, paham syariat. Kedua, mendalami makna dalam syariat. Ketiga, memiliki wawasan yang luas. Terakhir, bijaksana.
Keempat hal di atas mengandung sebab-akibat. Di mana seseorang yang paham syariat dan mengamalkannya dengan sungguh-sungguh, berpemikiran terbuka, dan mampu beradaptasi akan melahirkan Muslim yang bijaksana. Berjalan atas dasar kebenaran dan kemaslahatan.
Pertanyaan Renungan
Saya masih terbayang betapa menenteramkannya forum Pengajian Ramadhan hari pertama itu. Dua materi disampaikan oleh tokoh yang tepat. Alhasil, telah mengirimkan makna dalam diri audiens, termasuk saya salah satunya.
Tidak sekadar ilmu, tetapi kesadaran introspeksi diri. Mengetuk kembali hati yang boleh jadi telah disibukkan atas pemenuhan kewajiban semata, tetapi lengah pada esensi.
Sebuah renungan kemudian saya lakukan sembari menunggu kajian hari kedua. Sementara ingatan terus diliputi sebuah pertanyaan tentang makna diri dalam dedikasi.
Sudahkah memahami dan menyinergikan nilai-nilai Islam dalam melangkahkan kaki di bulan suci? Jawabannya ada pada pribadi masing-masing! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN