LazismuKid’s SD Musix Donasi untuk Palestina, liputan Basirun kontributor PWMU.CO Surabaya
PWMU.CO – Wali murid SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya mengikuti Baitul Arqam di Masjid Syuhada kompleks Pendidikan Muhammadiyah Gadung, Ahad (16/4/22).
Agenda yang digelar mulai pukul 13.00 hingga berbuka ini menghadirkan tiga pemateri. Yaitu Ahmad Salem Abu Anza dari Palestina dengan materi Palestina dan Keteguhan para Penghafal al-Quran; Sekretaris Majelis Tarjih PDM Surabaya Musa Abdullah SAg dengan tema Kaifiyah Merawat Jenazah, dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Surabaya Muhammad Jemadi MA dengan materi 45 Menit Mengenal Lebih Dekat Mengenal Muhammadiyah.
Bangga dengan Indonesia
Ahmad Salem Abu Anza mengatakan sangat bangga dengan umat Islam Indonesia, selama ini telah banyak membantu perjuangan kami melawan penjajah Israel. Negara Indonesia adalah negara yang aman dan damai.
“Anak-anak Palestina tidak pernah merasa takut dengan suara meriam dan bom yang dilancarkan oleh Israel. Sekalipun dalam kondisi terjajah, anak-anak tetap melakukan kegiatan belajar seperti anak-anak Indonesia,” ujarnya dalam ceramahnya.
Dia memaparkan mereka berhenti belajar jika ada serangan tiba-tiba dari musuh yang menyebabkan kerusakan tempat belajar mereka, akan mulai sekolah lagi jika serangan berhenti, walaupun di atas sisa puing-puing sekolahnya.
Hafal Al-Quran
Ahmad Salem Abu Anza menjelaskan anak-anak Palestina, usia tujuh tahun rata-rata telah hafal al-Quran karena setiap malam setelah shalat Magrib sampai menjelang shalat Isya mereka mangaji di masjid-masjid.
“Setiap malam suara anak mengaji di masjid-masjid seperti suara lebah, saking banyaknya,” ujar Imam masjid di Distrik Khan Younis Gaza penuh semangat.
Pejuang kemanusiaan ini berkisah perang yang tanpa ahir ini tidak memupus semangat belajar anak-anak Palestia. Contohnya Huda, adalah seorang anak putri berusia 12 tahun, dia mengajak wisata ke sebuah pantai di Gaza dengan jalan kaki. Dia mengajak keluarganya, ayah, ibu, dan saudara yang lain.
“Tanpa disadari ada serbuan dari Israel secara tiba-tiba. Seluruh keluarga Huda meninggal, hanya tinggal dia sendiri yang selamat. Dia marah dalam hati atas peristiwa itu, tetapi dia tidak sedih. Dia tetap bersenangat, malah bertekad ingin mencari keadilan atas meninggalnya seluruh keluarganya dalam serangan itu,” kisahnya.
Dengan semangat tinggi Huda berhasil menyelesaikan sarjanannya pada tahun 2017 yang lalu, kini menjadi seorang pengacara.
Panggalangan Dana Kemanusiaan
Misi kehadiran Ahmad Salem selain berdakwah juga menggalang dana kemanusiaan. Dalam momen ini pengurus Lazismu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya melelang 10 sal bendera Palestina.
“Jamaah, saya melelang 10 syal milik Ahmad Salem. Saya tawarkan nilai tertinggi 1 juta rupiah,” kata Sunarko SAg sambil mengangkat sal ditangannya.
Awal penawaran hadirin hanya terdiam saling melihat sesama jamaah. “Saya mau!” seru Munahar Kepala SD Musix.
“Alhamdulillah, baarokallah!” seru Ketua Lazismu ini.
Bak magnet yang memiliki daya tarik yang kuat, begitu Munahar mangambil syal yang langsung diserahkan Ahmd Rizka Noor Rahma kelas VI C kemudia disusul Iwan Nur Rachmat SH ketua Majelis Dikdasmen PCM Wonokromo, Aufkla Ananta Rain Diev Kelas I ICP, M Zidan Al Makkah 1 ICP, Syarifah Hafsah kelas II ICP, dan Muhammad Fathan Ary Athoillah Kelas III A
Dalam kesempatan ini LazismuKid’s SD Musix tidak mau ketinggalan untuk ambil peran. Bendahara Aisyah Surya Salsabila Al-Amin kelas V dan anggota Ilham Zaidan Robbani kelas III maju membawa aplop warna putih dengan kop LazismuKid’s SD Musix.
“Kami ikut membantu teman-teman di Palestina Ustadz,” seru putri pertama dari Anisah Herwati dan Mukayat Al-Amin ini.
Sunarko mengatakan LazismuKid’s telah membantu dua juta tunai. Semoga, harapnya, LazismuKid’s SD Musix melahirkan Generasi Qiranic yang selalu berbagi. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.