Perhiasan Terindah
Ke empat inilah ciri wanita shalihah yang menjadi perhiasan terindah bagi suaminya. Daya tarik seorang istri bukan semata faktor kemolekan fisiknya, akan tetapi yang lebih penting adalah inner beauty atau kecantikan dari dalam.
Sentuhan kelembutannya bukan hanya terasa lembut secara fisik akan tetapi sekaligus terasa lebut di dalam jiwa. Itulah ciri Wanita shalihah sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله ﷺ خَيْرُ النِّسَآء مَنْ إِذَا نَظَرْتَ اِلَيْهَا سَرَّتْكَ وَاِنْ أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ وَاِنْ غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِى مَالِكَ قال: ثم قرأ رسول الله ﷺ هذه الآية الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ إلى آخرها. المحدث أحمد شاكر
Dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah bersabda: “Perempuan yang shalih adalah perempuan yang menyenangkanmu saat memandangnya, yang menurut kepadamu ketika kamu memerintahkannya, dan jika kamu pergi, dia menjaga diri dan hartamu”. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bemembaca ayat di dalam surah an Nisaa’:
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ وَبِمَآ أَنفَقُواْ مِنۡ أَمۡوَٰلِهِمۡۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٞ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُۚ وَٱلَّٰتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهۡجُرُوهُنَّ فِي ٱلۡمَضَاجِعِ وَٱضۡرِبُوهُنَّۖ فَإِنۡ أَطَعۡنَكُمۡ فَلَا تَبۡغُواْ عَلَيۡهِنَّ سَبِيلًاۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيّٗا كَبِيرٗا
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (an-Nisa’: 34)
Kodrat Wanita
Wanita dikodratkan untuk menjadi pendamping setia bagi laki-laki yakni suaminya. Dan kekuasaan laki-laki dalam sebuah akad nikah sangatlah kuat, sehingga semua berikutnya adalah terserah suami, seolah kekuasaan suami itu mutlak setelah berlangsunya akad nikah.
Bahkan dalam salah satu hadits Rasulullah menyampaikan bahwa sekiranya antara manusia itu boleh sujud, maka akan diperintahkan para istri itu sujud kepada suaminya.
Kodrat ini harus diterima oleh kaum istri karena merupakan ketentuan Allah untuknya.
Jika kaum Mukminah ini berontak dan tidak terima dengan kodrat ini maka berarti ia telah melanggar hukum ada ketetapan Allah. Oleh karena itu hendaknya setiap istri harus terus memperkuat keimanannya kepada Allah dan terus-menerus mempelajari ilmu yang paling urgent bagi mereka yaitu nilai-nilai tauhid.
Tentu tanggung jawab ini tidak dapat dilepaskan dari cara suami mendidik istrinya itu. Maka ketaatan istri kepada suami sebagai kodratnya hendaknya bisa diterima dengan lapang dada.
Kita semua berdoa di bulan suci semoga keluarga kita, terutama saudara kita yang telah ditakdirkan menjadi Wanita dapat istikomah dalam menggenggam keyakinannya walaupun sebagaimana sabda nabi seperti menggenggam bara. Hidup yang teramat singkat ini supaya tidak digadaikan dengan kehidupan dunia yang nisbi ini, amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni