IMM Umla Safari Dakwah di Ranting Pinggir Hutan, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Lamongan Alfain Jalaluddin Ramadlan
PWMU.CO -.Rencana Tindak Lanjut (RTL) Darul Arqam Dadar 2 (DAD 2) Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Al Iskandariyah Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) menggelar kegiatan Safari Dakwah Ramadhan, Jumat-Ahad (15-17/4/2022.
Kegiatan ini diselenggarakan di Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan yang bertempat di dua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) yakni PRM Kampak dan PRM Mendalem.
Program ini merupakan wujud dari mengiplementasikan nilai intektual dan religius di bulan ramadhan. Selama tiga hari peserta RTL melaksanakan kegiatan mulai dari mengajar ngaji, membersihkan masjid, mengadakan lomba azan dan lomba mewarnai. Juga menjadi imam masjid dan kultum, mengajar di sekolah, serta mengadakan baksos kepada orang yang membutuhkan.
Religiusitas IMM
Kordinator RTL Ranting Kampak IMMawan Alif bin Khoir menyampaikan rasa syukurnya karena meski dalam waktu yang singkat, ternyata banyak sekali yang didapatkan. Momen seperti ini adalah momen yang sangat berharga.
“Mungkin ada teman-teman yang belum pernah mondok, tapi lewat kegiatan ini bisa jadi imam di masjid. Kemudian yang awalnya di rumah jarang tadarus al-Quran, di sini tadarus bersama-sama,” ungkapnya.
Kami sangat berterimakasih kepada warga PRM Kampak atas sambutannya, baik dari segi materi maupun nonmateri. Sehingga dalam waktu yang singkat ini telah memberikan kesan yang baik bagi kami. Dan semoga kami bisa memberi kesan baik juga kepada warga Kampak.
“Mohon maaf jika ada khilaf perkataan maupun perbuatan. Karena di sini kita baru belajar bersama untuk berdakwah, dalam rangka mengimplementasikan gerakan IMM yaitu religiusitas kita,” ungkapnya.
“Semoga kegiatan ini memberikan para peserta pelajaran kehidupan baru. Bagaiamana bersosialisasi dalam masyarakat. Dan semoga teman-teman istiqomah di rumah masing-masing. Dan semoga silaturahmi antara PK IMM Al Iskandariyah Umla dengan PRM Kampak tetap terjamin,” harapnya.
Pengalaman Bermasyarakat
Sementara itu Ketua Umum PK IMM Al Iskandariyah, IMMawan Salman Al-Faruq menyampaikan harapannya agar dengan kegiatan ini seluruh peserta RTL DAD 2 mendapatkan pengalaman baru.
“Alhamdulillah kita semua telah menjalankan Program RTL yang pertama yaitu Safari Dakwah Ramadhan. Ini adalah bentuk implementasi nilai religiusitas. Maka dari itu setelah teman-teman dapat pengalaman selama 3 hari, harapannya, teman-teman bisa menjalankan dan bisa merealisasikan lagi di tempat kalian masing-masing,” tuturnya.
“Tugas dari teman-teman belum berakhir, ini baru RTL yang pertama. Maka kuatkanlah niat kalian. Karena kalau kita sudah niat Insyaallah apa yang kita rencanakan sesuai yang direncanakan di awal,” imbuhnya.
Berilmu Sebelum Memimpin
Pimpinan Takmir Masjid At-Taqwa Dusun Kampak Hamid menyampaikan rasa bahagianya bisa bersilaturahmi di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Ranting Kampak.
“Bahkan GDM ini sudah menjadi ikon di Kecamatan Modo. Karena PRM Kampak menjadi salah satu ranting yang bisa membangun Gedung Dakwah. Mudah-mudahan ranting Kampak ini menjadi momeri kenang-kenangan kalian saat berdakwah di sini. Yang mana kampung yang dikelilingi oleh hutan,” harapnya.
Pak Hamid, panggilan akrabnya, berpesan kepada kader-kader IMM Al Iskandariyah, kholifah kedua Umar bin Khattab pernah berkata hendaklah kalian berilmu sebelum memimpin. Karena pemuda hari ini pemimpin hari esok. Baik buruknya masa depan agama, negara dan masyarakat bisa di lihat pemuda hari ini.
“Ada orang bijak mengatakan hidup adalah perjalanan panjang, tidak ada kata berhenti di dalam hidup. Yang bergeraklah yang berada di garis terdepan, yang bersikap lambat berarti mati. Yang berdiam diri walupun sejenak akan tertindas, lebih banyak jadi penonton daripada jadi pemain,” tuturnya.
“Maka jadilah pemain-pemain yang handal. Bukan sekedar penonton kalau menang ya ikut sorak-sorak,” imbuhnya.
Dzikir dan Fikir
Maka dari itu, kata Hamid untuk menjadi pemain, kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haidar Nashir yaitu, kita harus memadukan antara fikir dan dzikir.
“Maka akan lahirlah kuntum khoiro ummah. Karena kemampuan intelektual kalau tidak dipadukan dengan dzikir akan kebablasan dan tidak terarah. Begitu pula sebaliknya jika diprioritaskan untuk dzikir dan tidak dipadukan dengan fikir maka akan menjadi generasi terbelakang,” tegasnya.
“Keduanya harus menyatu di dalam jiwa. Maka imbangkan antara fikir dan dzikir ini. Ini yang perlu direnungi, dipahami dan dicermati sekaligus dilaksanakan,” ajaknya.
Ciri Organisasi Berkemajuan
Menurutnya karena ciri organisasi yang berkemajuan, maka minimal IMM mempunyai 3 ciri ini. Pertama penyelesai masalah. IMM harus membawa solusi persoalan untuk memecahkan masalah.
“Kedua, subur kembangkan ukhuwah persatuan kekompakan. Karena tanpa bersatu tidak banyak yang bisa dilakukan. Dan ketiga, mementingkan kepentingan agama daripada kepentingan pribadi. Jadi bisa mengatur mana yang prioritas. Semoga bisa melahirkan kader-kader potensial di Persyarikatan Muhammadiyah ini,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.