UKK SD Musix Ciptakan Minyak Pengganti Micin, Basirun liputan kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya menggelar Unjuk Kerja dan Karya (UKK) Exhibition, Ahad (17/4/22).
Wakil kepala bidang kurikulum Puspitawati SPd mengatakan kegiatan akhir bagi siswa kelas VI ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini siswa diberikan kebebasan unjuk karya berdasarkan kompetensinya.
“Siswa bekerja secara kelompok yang diatur gurunya. Kisi-kisi UKK telah ditentukan panitia terdiri dari Kaur Kurikulum dan guru kelas VI,” ujarnya.
Dia memaparkan rambu-rambu kisi-kisi UKK antara lain rumusan masalah, dasar pemikiran dan pemaparan masalah. Rumusan masalah, siswa menentukan yang berkaiatan fenomena popular. Dasar pemikiran, siswa harus mampu menghungan permasalah dengan al-Quran dan Hadis.
Penilaian dilakukan dengan dua tahap. Pertama setiap kelompok mepresentasikan di hadapan dua orang juri dan orangtua dalam bentuk PPT. Tahap kedua setiap kelompok menggelar karyanya di lapak yang telah disiapkan panitia.
“Untuk mendapat skor yang bagus dari pengunjung mereka harus mampu menjelaskan semua pertanyaan dengan gambling,” tuturnya.
Penyedap Rasa Herbal
Puspitawati menjelaskan lapak yang disiapkan panitia sebanyak 15. Salah satu diantaranya cukup menarik pengunjung adalah lapak yang diketua Achmad Raissa Zaimnuril Albani.
“Kelompok ini berlebel Fisham. Ini adalah gabungan inisial warga kelompok kami, yaitu Faref, Izam, zakki, Awah dan Mika,” jelas Izam, sapaan akrab Achmad Raissa Zaimnuril Albani.
Dia memaparkan kelompok ini menemukan produk baru yaitu Minyak Sakti. Produk ini fungsinya sebagai penyedap rasa masakan.
“Ide ini muncul berawal dari masalah dalam kehidupan nyata di lingkungan kami yaitu banyaknya pemakaian penyedap rasa pada masakan sehari hari. Kemudian timbulah keinginan untuk mengurangi pemakaian penyedap pada makanan sehari-hari,” jelasnya.
Penyedap Rasa
Anggota kelompok Fisham Farel Athif Purnomo menjelaskan penyedap rasa yang didapatkan dari perusahaan, diduga ada pengawetnya, tetapi Minyak Sakti yang kami produksi tanpa pengawet karena bahah-bahannya alami.
“Untuk membuta Minyak Sakti ini, bahan-bahannya adalah kulit bawang merah, kulit bawang putih, dan kulit bawang Bombay, minyak Goreng 1 Liter, kulit Ayam 50 gr, pandan, sereh, daun pre, dan daun jeruk.
Dia menyampaikan cara membuatnya, cuci semua bahan kecuali minyak sawit, tuang minyak dan bahan rempah ke dalam panci, masak semua bahan di atas api sedang sambil sesekali diaduk, hingga tekstur bahan mengering, lalu matikan api, dinginkan pada suhu ruang.
“Kemas dalam botol, minyak sakti bisa bertahan selama 2 bulan di suhu ruang,” jelasnya.
Selama produksi minyak sakti ini tidak lepas bimbingan orangtua yang setia mendapingi mereka dalam berkarya.
“Bagaimanapun mereka masih anak-anak, kami sangat menghawatikan keselamatan mereka, apa lagi menggukanan LPG yang sangat rawan jika tidak hati-hati dalam pemakaiannya,” tutur Astriani Diah Sanita orangtua Farel Athif Purnomo. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.