PWMU.CO– Puasa sehat disampaikan oleh dr Anung Putri Ilahika MSi dalam Kajian Senja Ramadhan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) di Masjid Nurul Ilmi Smamda, Ahad (17/4/2022).
Kajian puasa sehat diikuti 100 peserta terdiri perwakilan siswa kelas XII, perwakilan IPM, guru dan karyawan.
Dokter Anung Putri menjelaskan, puasa mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. ”Jika ingin sehat maka berpuasalah,” ungkap alumnus Smamda tahun 2003 ini.
Dalam hadits riwayat ath-Thabrani dari Abu Hurairah RA mengungkapkan, Rasulullah saw bersabda, shumu tasihu. Berpuasalah niscaya kalian sehat.
Perempuan kelahiran 1986 ini menjelaskan, tubuh kita perlu istirahat. ”Tubuh kita jika bisa protes pasti sudah protes, karena bekerja tanpa henti,” terang Anung.
Dari segi medis sebenarnya tubuh kita harus istirahat setiap 11 sampai 14 hari untuk tidak terus bekerja penuh. Jika dihitung secara kasar dalam satu tahun yang mempunyai 365 hari dibagi 12 hari hasilnya 30 hari, yaitu 1 bulan.
”Maka saat kita berpuasa 30 hari di bulan Ramadhan bisa mengistirahatkan tubuh kita,” ujarnya.
Perubahan Tubuh Saat Puasa
Pada saat berpuasa beberapa hal terjadi pada tubuh kita, pertama, insulin turun, juga diikuti penurunan beberapa enzim penuaan sel pada tubuh.
Kedua, lambung, usus, dan organ pencernaan lain istirahat dan ini baik untuk kesehatan.
Ketiga, berat badan terkontrol. Glikogen atau cadangan gula diubah menjadi energi, tidak akan bertumpuk menjadi lemak.
Terakhir, keempat, metabolisme meningkat yang dapat mengurangi risiko diabetes dan penyakit metabolisme lain.
Namun saat puasa juga terdapat tiga titik kritis mengantuk. Pertama, 30 menit setelah sahur. Hal ini disebabkan organ pencernaan mulai bekerja dan semua pembuluh darah fokus untuk mencerna makanan.
Kedua, menjelang Duhur. Karena energi hasil dari pencernaan makanan sudah digunakan.
Ketiga, setelah berbuka puasa. Penyebab rasa kantuk ini antara lain lonjakan glukosa yang diproduksi pankreas, makanan berlebihan dan kurang tidur.
Bagaimana menghindari rasa kantuk saat berpuasa? Yaitu bisa memilih makanan karbo kompleks, protein, sayur dan buah. Berbukalah dengan yang manis, tidak terlalu banyak.
Pada saat berbuka kita dianjurkan konsumsi makanan manis untuk mengembalikan energi. ”Berbuka cukup dengan dua tiga butir kurma dan air putih,” terang dosen FK UMM ini.
Untuk makanan berat, seperti karbohidrat bisa dikonsumsi setelah shalat Magrib. Mengapa kita tidak boleh berbuka dengan makanan berat langsung? Karena harus menyiapkan organ pencernaan dari keadaan ”istirahat” untuk kembali bekerja.
”Terlebih organ pankreas jangan dibuat panik untuk segera memproduksi insulin. Bangunkan organ tubuh kita pelan-pelan. Ketika makanan dicerna banyak maka pankreas harus langsung dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin yang banyak pula,” terang dia.
Pertanyaan Peserta
Pada sesi tanya jawab, Indahna Alam kelas XII MIPA 4 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya bertanya kalau orang terbiasa tidak makan sahur, dari mana bisa mendapat energi.
Dokter Anung menjawab, orang yang tidak sahur masih tetap kuat menjalankan ibadah puasa. Energi didapatkan dari glukosa dalam darah, hati, lemak pada tubuh dan jantung.
Selanjutnya guru Candra Lestari SPd bertanya efek tidur setelah sahur. Menurut Anung, tidur setelah sahur tidak dilarang hanya saja diberi jeda waktu 1 – 2 jam untuk menghindari asam lambung naik, refluks dan tidak terlewat untuk shalat Subuh.
Di akhir paparannya, Anung berpesan agar ibadah puasa ini benar-benar dimanfaatkan untuk pengaturan pola makan sehingga proses detoksifikasi bisa maksimal, bukan setelah puasa terus balas dendam.
”Puasa merupakan suatu mekanisme pemulihan dan peningkatan fungsi tubuh melalui pengistirahatan sementara,” urainya.
”Berikanlah istirahat tubuh dengan puasa, maka terimalah kesehatan tubuh yang paripurna,” pungkasnya. (*)
Penulis Tanti Puspitorini Editor Sugeng Purwanto