Indonesia Itu Sejarahnya Muhammadiyah, liputan Kajian Ahad Pagi oleh kontributor Kota Probolinggo Ahmad Qori’ Ulul Albab.
PWMU.CO – Suasana Ramadhan mewarnai dimulainya Kajian Rutin Ahad Pagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo yang digelar di Graha Ahmad Dahlan, Ahad (02/04/2022).
Penggiat Komunitas Padang Makhsyar Kota Batu Dr Nurbani Yusuf MSi didapuk sebagai narasumber pada Kajian Rutin bulanan tersebut. Dia membuka tausyiah dengan menceritakan pengalamannya seputar puasa ramadhan.
“Di Arab Saudi sana, kita mengawali buka puasa (ifthar) dengan yang manis-manis, kurma 1 biji, 3 biji atau 5 biji. Yang penting bilangannya ganjil. Kalau di Indonesia bukan ifthar namanya, melainkan takjil. Tahu berontak tiga , weci dua, kolak satu mangkok. Ketika pulang ditanya, spakah sudah buka? Jawabnya singkat belum,” ujarnya disambut tawa para jamaah.
Menurut Nurbani Yusuf, kita wajib bersyukur karena dilahirkan sebagai bangsa Indonesia. Masalah rawon saja, di Indonesia ada 48 macam. Sedangkan di Arab Saudi sana, warna kuah rawonnya saja coklat, tidak ada rasanya.
“Karena di Arab sana, rempah-rempahnya tidak lengkap, tidak ada kluwek. Inilah salah satu alasan yang membuat Portugis sangat bernafsu untuk menjarah rempah-rempah dari Indonesia,” ungkapnya.
Dia menutup mukaddimahnya dengan menceritakan pengalamannya pada tahun 2015 ketika menjemput dua orang Mufti Aljazair di bandara. Sesampainya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dua Mufti ini turun kemudian bersujud sambil mengatakan hadzal jannah hadzal jannah.
“Ternyata kita lupa bahwa konsep surga dalam al-Quran adalah tajri min tahtihal anhar. Sementara di Makkah dan Madinah tidak ada sungai. Teng Probolinggo, suargo malah diuyuhi, wong Indonesia ra butuh suargo,” sergahnya kembali disambut gelak tawa jamaah.
Soekarno Santri Ngintil KH Ahmad Dahlan
Dosen UMM ini menuturkan bahwa Indonesia ini adalah sejarahnya Muhammadiyah. Bukan sejarahnya Nahdlatul Ulama, bukan pula Al-Irsyad, apalagi PNI. Ir Soekarno adalah santri ngintil KH Ahmad Dahlan, kader Muhammadiyah dengan nomor baku 384.
“Soekarno pernah menulis buku yang berjudul Makin Lama Makin Cinta Muhammadiyah. Dia juga berwasiat di akhir hayatnya, dikuburkan dengan panji panji Muhammadiyah. Dialah yang memproklamasikan Indonesia, menulis teks proklamasinya, dan yang menggali Pancasila, seorang kader Muhammadiyah,” jelasya.
Istri Presiden Ir Soekarno, Fatimah atau lebih populer disebut Fatmawati adalah putri dari Ketua Konsul Muhammadiyah Bengkulu, Buya Hasan Din. Hasan Din adalah keturunan ke-6 Kerajaan Indrapura dari jalur Putri Galur yang berarti lembut dan anggun. Siti Chadijah, istrinya, adalah aktivis Aisyiyah.
“Jangan salahkan kalau kemudian Ir Soekarno dan Fatmawati diklaim orang lain, kalau kita sendiri tidak mengetahui dan mengakui bahwa beliau berdua adalah kader Muhammadiyah dan Aisyiyah,” tegasnya.
Soeharto Alumnus SMP Muhammadiyah
Presiden kedua Indonesia Jenderal Soeharto adalah alumni SMP Muhammadiyah Kemusuk. Teman ngopi beliau adalah Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah KH AR Fachruddin.
“Kala itu Bu Tin Soeharto pernah memakai baju Aisyiyah saat menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Aceh. Baju itu dikirimi oleh professor perempuan pertama di Indonesia, Prof Baroro Baried, Ketua Asiyiyah kala itu,” paparnya.
Tiga AUM Membangun, Sisihkan Harta Anda
Sementara itu Ketua PDM Kota Probolinggo Masfuk MSi. berpesan kepada warga persyarikatan untuk tetap menghormati kaum muslimin yang memulai puasa pada hari Ahad (3/4/2022).
“Ini hasil ijtihad, tidak disebutkan secara rinci, baik di dalam al-Quran maupun Hadits terkait kriteria tinggi hilal. Sehingga bisa terjadi perbedaan dalam penentuannya,” terangnya.
Dia juga berpesan bahwa hendaknya kita menjalankan puasa ramadhan atas dasar keimanan dan mengharap ridho Allah SWT. Kemudian beliau mengutip sebuah hadits,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Artinya barangsiapa berpuasa ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni,” kutipnya.
Di akhir pesannya, dia mengajak kepada seluruh jamaah yang memiliki kelebihan harta, berkenan menyisihkan sebagian hartanya untuk tiga pembangunan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Tiga pembangunan tersebut membuka rekening di Bank Jatim. Yaitu 0122-4646-44 a.n. Panti Asuhan Putra Muhammadiyah. Nomor 0122-4646-36 a.n. Panti Asuhan Putri Muhammadiyah. Dan 0122-2299-47 a.n. Masjid At-Taqwa,” harapnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.