PWMU.CO- Karakter kebangsaan sudah menjadi perilaku Muhammadiyah sejak didirikan hingga sekarang. Karena itu tak perlu berteriak paling Pancasila, paling NKRI karena itu semua sudah selesai diamalkan.
Topik itu menjadi pembahasan Baitul Arqam Dasar (BAD) Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kedungadem Bojonegoro, Sabtu (9/4/2022).
Acara bertempat di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Kedungadem dengan tema membangun solidaritas kader yang berintegritas. Diikuti 80 peserta dari perwakilan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Hadir sebagai pembicara Agung Supriyanto SH, anggota DPRD Jawa Timur. Agung menjelaskan, Muhammadiyah merupakan organisasi besar dengan landasan kerja surah Ali Imran ayat 104:
وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ١٠٤
Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Dengan landasan kerja ini, kata Agung, Muhammadiyah membangun amal usaha pendidikan, rumah sakit dan panti asuhan. Mubalighnya disebar untuk menyerukan amar makruf nahi munkar.
Mengamalkan Pancasila
”Kerja Muhammadiyah juga membangun karakter kebangsaan di semua perjuangannya. Karakter bangsa ada pada Pancasila yang sudah diimplementasikan,” tandasnya.
Contoh, sila pertama Ketuhanan Yang Mahaesa sudah jelas Muhammadiyah ormas Islam berketuhanan Yang Mahaesa.
”Muhammadiyah juga mengimplementasikan sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Berdirinya MDMC dan Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah bekerja untuk tanggap darurat, pemulihan, mitigasi kesiapsiagaan, dan penguatan sistem jaringan, organisasi dan pengelolaan sumberdaya penanggulangan bencana,” jelasnya.
Amalan sila ketiga, sambungdia, Muhammadiyah merupakan ormas Islam yang menjaga kesatuan dan persatuan. ”Muhammadiyah merupakan ormas Islam yang moderat berdiri di tengah memihak kepada kebenaran,” tuturnya.
Sila keempat permusyawaratan, Muhammadiyah selalu menyelesaikan masalah dengan bermusayawah bukan menang-menangan.
Sila kelima Keadilan Sosial, ujardia, sudah jelas Muhammadiyah merupaka Ormas Islam yang mengupayakan tegaknya keadilan dan menyebarkan kesejahteraan dengan menyantuni fakir miskin dan anak yatim.
Dukungan Massa
Hadir dalam acara ini Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kedungadem Drs H Bambang Utomo MM, Ketua PCA Kedungadem Hj Samiasih, Koordinator Majelis Disdakmen Ahmad Takik MM, Ketua PDPM Bojonegoro Suwandi Pranoto, dan Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Ahmad Lazim.
Dalam sambutannya Ketua PCPM Kedungadem Ahmad Lazim berharap acara ini bisa berjalan dengan lancar dan bisa mengambil ilmu bermanfaat dari pemateri.
Dia mengajak meneriakkan yel hura ke peserta BAD PCPM yang dijawab serempak oleh peserta. ”Hura… hura… hura…”
Perwakilan PDPM Bojonegoro Suwandi Pranoto menyampaikan, selamat dan sukses PCPM Kedungadem telah melaksanakan pengkaderan lewat BAD.
”Saya mengapresiasi buat PCPM Kedungadem telah peduli terhadap generasi Muhammadiyah. Berikan kami 10 pemuda Muhammadiyah akan kuselamatkan Muhammadiyah,” katanya.
Acara Baitul Arqam Dasar dibuka oleh Ketua PCM Kedungadem Drs H Bambang Utomo MM. ”Saya sangat bangga kepada para Pemuda Muhammadiyah yang semangatnya berapi-api dan saya berharap menjadi pemuda yang berkualitas, religius, beretika dan berperan aktif di Muhammadiyah,” tuturnya.
Turut hadir M Khoirul Abduh dan Mukayat Al-Amin, mantan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur.
Penulis Samsul Arifin Editor Sugeng Purwanto