Kajian Wajibul Muallimin SD Mumtaz bahas guru sebagai teladan bagi siswa. Liputan Farah Aulia Zamzami, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1&2 Taman (Mumtaz) mengadakan kegiatan Kajian Tafsir Al-Quran Tematik, Rabu (6/4/22). Diikuti seluruh guru dan karyawan, kajian ini mengangkat tema “Wajibul Muallimin” yang bermakna kewajiban guru. Kajian ini diisi Ustadz Dr Eko Asmanto MA, narasumber dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
Waka Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan SD Mumtaz Eli Mahmudah SAg MPd menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan ini. “Kajian Tafsir al-Quran Tematik untuk para guru dan karyawan SD Mumtaz ini adalah agar mereka tidak hanya membaca dan menghafal al-Quran seperti yang sudah dilakukan seperti biasa,” ujarnya.
Teladan Bagi Siswa
Tetapi, lanjut dia, harapannya para guru dan karyawan juga mendapatkan pembelajaran dari al-Quran. “Yakni bagaimana menjadi pribadi yang uswatun hasanah sebagai tenaga pendidik di sekolah, sehingga bisa menjadi contoh atau teladan bagi para siswa,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Eko menyampaikan bagaimana Wajibul Muallimin itu. Menurut Direktur Bayt Al Fath tersebut, mengacu pada surah al-Baqarah ayat 151, muallimin adalah orang-orang yang mampu mengonstruksikan bangunan ilmu secara sistematis. “Yakni mengontruksi dalam pemikiran peserta didik dalam bentuk ide, wawasan, kecakapan, dan sebagainya yang ada kaitannya dengan hakekat sesuatu,” tuturnya.
Eli Mahmudah menuturkan, dengan pembawaan yang ringan namun tetap berbobot, Ustadz Eko menyampaikan materi kajian tafsir dengan jelas dan lugas. “Kajian juga diselingi dengan humor ringan yang membuat suasana menjadi nyaman,” kata dia.
Diadakan Saban Rabu
Menurut Eli, dalam kajian tafsir ini juga disiarkan secara langsung melalui Channel Youtube SD Mumtaz Sepanjang. Tujuannya, agar bagi para guru dan karyawan yang berhalangan hadir pada kajian hari ini tetap bisa mendapatkan ilmunya.
“Kegiatan ini akan diadakan setiap hari Rabu selama bulan Ramadan dengan mengusung tema yang berbeda pada setiap pertemuannya,” jelasnya.
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.