Upgrading Guru SDMM Bedah Kurikulum Merdeka, Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Muhammad Ilham Yahya.
PWMU.CO – Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ria Pusvita Sari MPd mengenalkan penerapan Kurikulum Merdeka pada Upgrading Guru di SDMM, Kamis (14 dan 21/4/22). Upgrading di Aula SDMM itu berlangsung pukul 13.00–14.15 WIB.
Vita, panggilannya, memulai materinya dengan dua pertanyaan pemantik. Pertama, apa yang digunakan oleh guru sebagai panduan dalam merencanakan perjalanan belajar murid? Kedua, menurut seorang guru, apa yang seharusnya menjadi alasan terhadap perubahan kurikulum saat ini?
Dia mengungkap, ada dua hal utama pada kurikulum yang perlu digarisbawahi. Yaitu kompetensi apa yang akan dimiliki seorang murid sebagai proyeksi masa depan dan bagaimana cara mewujudkan kompetensi murid itu.
“Seorang murid tentunya akan menjadi acuan atau core dari sebuah kurikulum. Kemerdekaan murid dalam belajarlah sebagai jantung pengembangan kurikulumnya,” ujar Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak itu.
Vita kemudian memaparkan dua alasan perubahan kurikulum. Pertama, kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya. Kedua, ketika kurikulum dirancang, kita harus bisa menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, dan hasil belajar.
“Kepentingan muridlah yang menjadi rujukan utama. Kurikulum dirancang untuk seorang murid, bukan guru,” imbuhnya.
Paradigma Pembelajaran Baru
Pada Kurikulum Merdeka, lanjut Vita, ada paradigma pembelajaran baru yang sesuai Profil Pelajar Pancasila. Paradigma baru itu terlaksana melalui program intrakurikuler, program ekstrakurikuler, dan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Program intrakurikuler berisi muatan pelajaran dan tambahan lainnya seperti muatan lokal. “Kegiatan ini diharapkan mampu mengembangkan kompetensi murid sesuai dengan capaian pembelajaran pada fasenya,” ungkapnya.
Pada jenjang SD, muatan pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial). Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan akan diganti dengan Pendidikan Pancasila.
Adapun program ekstrakurikuler dapat dikembangkan sesuai karakteristik minat murid. “Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif,” terangnya.
Baca sambungan di halaman 2: Pengembangan Kurikulum Darurat