PWMU.CO– Hidup mulia mempraktikkan akhlak Rasulullah saw menjadikan masyarakat sebuah negeri adil dan makmur.
Demikian dikatakan Ustadz Amrozi Mufida dalam Darul Arqam di SMK Muhammadiyah 5 Babat (Muhlibat) Lamongan, Kamis (21/4/22).
Ustadz Amrozi Mufida yang juga Wakil Ketua PCM Babat menyebutkan hidup mulia dengan akhlak Rasulullah yang pertama, shidiq. Artinya, benar.
”Seorang muslim dituntut selalu berada dalam keadaan benar lahir batin, benar hati, benar pikiran, benar perkataan, benar perbuatan,” katanya.
Menurut dia, setidaknya ada lima macam bentuk sifat shidiq. Benar perkataan. orang yang selalu berkata benar dikasihi Allah dan dipercaya masyarakat. Sebaliknya, orang yang berdusta, akan dibenci dan dimurkai Allah serta tidak akan dipercaya masyarakat.
Benar kemauan. Sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu, seorang Muslim harus mempertimbangkan dan menilai terlebih dahulu. Apakah yang dilakukannya benar dan bermanfaat. Jika dia yakin benar dan bermanfaat, dia akan melakukannya tanpa ragu-ragu.
Benar pergaulan. ”Seorang muslim selalu bermuamalah dengan benar. Tidak menipu, tidak khianat dan tidak memalsu, meskipun kepada non muslim,” tuturnya.
Benar janji. Apabila berjanji, seorang muslim selalu menepatinya, meskipun dengan musuh atau anak kecil.
Benar kenyataan. Seorang muslim menampilkan diri seperti keadaan yang sebenarnya. Tidak memakai baju kepalsuan, tidak mencari nama, dan tidak pula mengada-ada.
Dipercaya
Kedua, sifat amanah. Artinya, dapat dipercaya. Seakar kata dengan iman. Sifat amanah memang lahir dari kekuatan iman. Semakin kuat keimanan seseorang, maka akan semakin kokoh sifat amanah pada dirinya.
”Bentuk amanah memelihara titipan, menjaga rahasia, tidak menyalahgunakan jabatan, menunaikan kewajiban dengan baik, memelihara semua mikmat yang diberikan Allah swt,” katanya.
Ketiga, sifat tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam yang diterima dari Allah swt kepada manusia.
”Rasulullah Muhammad menyampaikan semua wahyu dari Allah, tidak ada yang disembunyikan. Maka sifat tabligh ini juga harus dimiliki setiap muslim dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Ustadz Amrozi.
Dijelaskan ciri tabligh adalah memberi nasihat yang baik, suka mengajak kebaikan dengan beramar makruf nahi munkar, menyampaikan amanat yang diberikan.
Cerdas
Keempat, sifat fathonah artinya cerdas. Para nabi dan rasul merupakan manusia pilihan yang memiliki kecerdasan tinggi.
Begitu juga Rasulullah Muhammad saw. Nabi harus menyampaikan ribuan ayat al-Quran, menjelaskan ribuan masalah, menjelaskan firman-firman Allah, dan mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara sebaik mungkin.
”Wajar Rasulullah Muhammad saw punya banyak peran semasa hidupnya. Sebagai tokoh Islam, mubaligh, pemimpin, pebisnis, panglima perang, hingga politisi,” tandasnya.
Ciri Fathonah, sambung dia, pandai memberi nasihat yang baik, mengajak kebaikan dengan beramar makruf nahi munkar.
”Cerdas dalam beribadah, yaitu tidak mengerjakan suatu amalan yang tanpa dasar dan memprioritaskan amalan yang utama, Cerdas bersosial dalam menyikapi sesuatu,” tandasnya.
Penulis Qomari Editor Sugeng Purwanto