Lima Pesan Rasulullah kepada Kita, Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:مَنْ يَأْخُذُ مِنْ أُمَّتِي خَمْسَ خِصَالٍ, فَيَعْمَلُ بِهِنَّ, أَوْ يُعَلِّمُهُنَّ مَنْ يَعْمَلُ بِهِنَّ ؟ قَالَ : قُلْتُ : أَنَا يَا رَسُولَ اللهِ, قَالَ : فَأَخَذَ بِيَدِي فَعَدَّهُنَّ فِيهَا, ثُمَّ قَالَ : اتَّقِ الْمَحَارِمَ تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ, وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللهُ لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ, وَأَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ تَكُنْ مُؤْمِنًا, وَأَحِبَّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ تَكُنْ مُسْلِمًا, وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ. رواه أحمد و الترميذي
Dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu berkata: ‘Pada suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Lalu beliau bertanya kepada mereka, ‘Siapa yang di antara kalian yang mau tahu lima perkara ini, sekaligus mau mengamalkan dan mengajarkan atau mendakwahkan kepada orang lain?’
Tidak ada seorang pun yang menyahut. Abu Hurairah berkata: ‘Saya siap wahai Rasulullah! Maka Rasulullah SAW mendekati dan memegang tangan Abu Hurairah sambil bersabda: (pertama) ‘Hindarilah apa saja yang diharamkan (dalam Islam), niscaya engkau menjadi manusia yang paling rajin, tekun ibadah atau paling bagus kualitas ibadahmu. (Kedua) merasa rela dan senang dengan apa yang Allah berikan kepadamu, niscaya engkau menjadi manusia yang paling kaya.
(Ketiga) berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi mukmin. (Keempat) cintailah orang lain seperti engkau mencintai dirimu sendiri, niscaya engkau menjadi Muslim. (Kelima) jangan terlalu banyak tertawa berlebih-lebihan, sebab hal itu akan mematikan hati. (HR Ahmad dan Tirmidzi).
Lima Nasihat Rasululah
Rasulullah kerap memberikan nasihat kepada para sahabat, suatu nasihat yang bermanfaat. Nasihat itu sekalipun khitab atau lawan bicaranya cuma kepada satu orang akan tetapi bermanfaat secara umum bagi siapa saja yang mendengarkannya, bahkan tentu untuk kita sebagai umatnya.
Nasihat Rasulullah seringkali menggunakan sedikit ungkapan akan tetapi memiliki makna yang sangat luas. Itulah di antara ciri nubuwwah atau kenabian beliau. Para sahabat juga menjadi manusia yang selalu memiliki keinginan yang sangat kuat untuk menerima arahan beliau dan selalu menepatinya dengan baik. Nasihat Rasulullah tentang lima hal sebagai berikut:
Hindarilah yang Haram
Pesan pertama Rasulullah kepada Abu Hurairah adalah hindarilah apa saja yang diharamkan (dalam Islam), niscaya engkau menjadi manusia yang paling rajin, tekun ibadah, atau paling bagus kualitas ibadahmu.
Dalam hal ini ada hubungan antara harta haram dengan kualitas ibadah. Isyarat dalam pesan pertama seseorang yang mengkonsumsi barang haram menyebabkan ibadahnya menjadi malas dan tidak berkualitas. Mungkin secara fisik terlihat disiplin dan berkualitas, akan tetapi dengan petunjuk hadits di atas hal itu tidak dapat menyatu antara harta haramnya dan kualitas ibadahnya.
Hal ini menjadi dorongan bagi setiap mukmin agar senantiasa memahami terhadap prilaku masing-masing, bahwa harta yang selalu diusahakannya itu hendaknya hanya mencari harta yang halal. Sehingga di harapkan akan berperngaruh terhadap kualitas ibadahnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rela dan Senang dengan Apa yang Allah Berikan
Pesan kedua, rela terhadap takaran Allah yang telah ditetapkan kepadanya niscaya menjadikan ia seorang yang paling kaya. Kekayaan bukanlah banyaknya harta yang dapat ia kumpulkan, tetapi kekayaan itu yang terpenting adalah kaya hati. Seseorang yang bermental miskin, berapapun harta yang miliki akan terasa kurang dan kurang, atau selalu merasa khawatir bahwa harta yang dimilikinya akan habis dan lenyap.
Padahal merasa memiliki itu saja di dunia ini merupakan sikap yang salah. Hakikat kepemilikan semua ini adalah milik Allah Subhanahun wa Ta’ala. Maka orang yang merasa khawatir akan harta mereka selalu menghitung-hitungnya dan menumpuknya. Dampak berikutnya mereka akan menjadi manusia kikir dan serba perhitungan. Di samping itu akan mudah baginya mencela dan mengumpat kepada orang lain yang dianggap dapat merugikan dirinya.
Allah mengingatkan dan menegur dengan keras prilaku demikian, sebagaimana dalam firman-Nya:
وَيۡلٞ لِّكُلِّ هُمَزَةٖ لُّمَزَةٍ ١ ٱلَّذِي جَمَعَ مَالٗا وَعَدَّدَهُۥ ٢ يَحۡسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخۡلَدَهُۥ
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya. (al-Humazah: 1-3)
Baca sambungan di halaman 2: Berbuat Baik kepada Tetangga