Santri Hafal Quran dan Kuasai Bahasa Arab-Inggris, Ini Target MBS Smamga Jember, liputan kontributor PWMU.CO Jember Aisyatus Solihah.
PWMU.CO – Smamga Jember mulai mengaktifkan Muhammadiyah Boarding School atau asrama plus pada tahun ajaran 2021/2022. Gedung asrama yang terletak di lingkungan sekolah berdiri megah dengan bangunan tiga lantai.
Masing-masing lantai terdiri dari delapan kamar dengan kapasitas enam orang dengan disertai kamar mandi dan dapur. Letaknya yang berada di lingkungan sekolah membuat para santri tidak perlu jauh-jauh berjalan untuk sampai ke sekolah.
Generasi Islami Berprestasi
Kepala SMA Muhammadiyah 3 (Smamga) Jember Sony Bakhtiar SE SPd menyampaikan Muhammadiyah Boarding School (MBS) adalah lembaga pendidikan yang berusaha menyeimbangkan antara sistem pendidikan model sekolah umum dengan pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai Islami. MBS Smamga Jember memiliki visi Terwujudnya Generasi Islami dan Berprestasi.
“Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan misi berupa kegiatan yang mendukung. Misi MBS antara lain membina santri memiliki iman dan takwa, membentuk karakteristik santri yang Islami, menyiapkan kader dakwah yang tangguh. Juga mencetak generasi hafidh dan hafidhah, serta menyiapkan santri yang menguasai dua bahasa,” ujarnya.
MBS Smamga Jember, lanjutnya, berupaya memperkenalkan konsep pendidikan yang tidak biasa. Yaitu tidak hanya mendidik di dalam kelas, namun juga menyiapkan generasi yang Islami dan berprestasi.
“Visi dan misi MBS ini benar-benar kita konsepkan secara matang. Saya harap semua ini bisa tercapai dan ketercapaian ini dapat mendukung pencapaian visi dan misi serta tujuan sekolah,” ungkapnya.
Program MBS
MBS membekali para santri dengan al-Quran melalui program Tahfidhul Quran. Wakil Kepala Smamga Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan Sudahri SAg menyampaikan program tahfidh ini sebagai salah satu kegiatan untuk mendukung tercapainya Visi MBS.
“Sesuai dengan visi MBS, kami sadar betul bahwa generasi Islami itu salah satunya ialah penghafal al-Quran. Kita terapkan dan targetkan dalam waktu tiga tahun bisa menghafal minimal tiga juz,” paparnya.
“Selain program tahfidhul Quran, terdapat juga pemberian materi keislaman antara lain akidah, akhlak dan tarjih Muhammadiyah. Serta terdapat pula program penguasaan dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan Inggris,” tambahnya.
Kegiatan Positif dan Berpahala
Kegiatan para santri dimulai dengan sholat maghrib berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan tahfidhul Quran (menghafal al-Quran) dan murojaah (mengulang hafalan).
“Setelah itu para santri shalat isya berjamaah. Dan dilanjutkan dengan pemberian materi keislaman. Selain bakda maghrib, kegiatan tahfidhul Quran juga dilaksanakan pagi setelah melaksanakan shalat subuh berjamaah,” jelasnya.
Staf Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan
Saihun Atiq SPd yang mengatur bagian asrama menyampaikan kegiatan para santri di asrama adalah kegiatan yang positif dan berpahala.
“Menjadi santri di MBS itu penuh dengan keberkahan. Segala kegiatannya bernilai pahala. Insyaallah dengan kegiatan positif ini benar-benar menjadikan para santri generasi Islami,” tuturnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.