PWMU.CO – Semua orangtua pasti ingin jika anaknya menjadi hebat. Namun, banyak orang tua tidak menyadari, bahwa hebat atau tidaknya anak ditentukan dari perilaku orangtua. Apabila perilaku orangtuanya baik, maka besar kemungkinan anaknya juga ikut baik. Perilaku kedua orangtua sangat mempengaruhi dalam tumbuh kembang anak.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ustad Masykur SPsi MPsi dalam kajian wali murid yang diadakan oleh Bimbingan Belajar (Bimbel) Satria Mulya Mentari, milik Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Klayatan, Kemantren, Sukun, kerjasama dengan Lazismu Kota Malang, Senin (30/1) sore.
(Baca juga: 5 Cara Emas Mendidik Anak Menurut Imam Al-Ghozali)
“Sebelum mendiagnosa anak itu bermasalah, maka lihat dulu orangtuanya, apakah kedua orangtuanya bermasalah atau tidak. Kalau kedua orangtuanya beres, maka anaknya juga akan beres,” kata Masykur.
Menurut Mubaligh Muda Muhammadiyah Kota Malang tersebut, faktor kecerdasan anak dipengaruhi oleh hereditas (gen) dan lingkungan. “Faktor hereditas hanya 30 persen sementara lingkungan memengaruhi 70 persen dalam mendidik anak.”
(Baca juga: Cara Nyai Ahmad Dahlan Mendidik Anak)
“Seorang anak yang tumbuh dalam lingkungan orang shaleh akan jadi anak shaleh, begitupun sebaliknya,” kata Masykur sambil mengingatkan pesan Nabi SAW untuk berkumpul dengan orang-orang baik.
Dalam mendidik anak, ujarnya, orangtua harus membekali dengan akidah dan akhlak. “Pertama kali yang harus diajarkan orangtua kepada anaknya adalah bekal akidah dan akhlak yang kuat. Kalau pondasi akidah dan ahklak sudah kuat, maka anak boleh diajarkan dengan ilmu-ilmu lain yang sesuai dengan minat dan bakatnya,” ujar Masykur.
(Baca juga: Ini Pesan Pak AR: Cara Menasehati Istri dan Anak)
Masykur berpesan, bagi para orang tua agar menjauhi 9 hal mendasar jika ingin anaknya menjadi anak yang hebat. Pesan ini juga ditujukan bagi para pendidik.
Pertama, hendaknya menjauhi syirik. “Orang yang sehat itu bukan cuma secara fisik, tetapi secara psikis juga harus dilihat, kalau orang melakukan perbuatan syirik, berarti psikisnya tidak sehat,” terang Masykur.
(Baca juga: 5 Pesan Pak AR untuk Suami-Istri agar Rumah Tangga Bahagia)
Hal kedua, kata Masykur, jangan tinggalkan shalat lima waktu, yang merupakan amalan yang akan dihisab pertama kali. “Seseorang yang baik bisa dilihat dari shalatnya. Apabila shalatnya baik maka semua juga baik. Shalat juga membahagiakan dan mengayakan.”
Ketiga, jangan durhaka kepada orangtua. “Menurut penelitian, orang yang durhaka kepada orangtua kehidupannya akan hancur. Meskipun dia awalnya orang kaya, lama kelamaan hartanya akan habis dan menjadi susah. Menderita lahir dan batin,” ungkap Masykur tentang penelitian dari Barat itu.
(Baca juga: Tugas Mendidik Anak pada Ayah, Bukan Ibu apalagi Sekolah)
Keempat, jangan berzina. ”Orang yang berzina bisa menghancurkan fisik dan psikis. Kehidupan rumah tangga akan hancur, menjadikan hati dan pikiran gelisah.”
Kelima, lanjut Masykur, jangan menerima rizki haram. “Makanan yang diperoleh dari hasil yang haram akan membentuk anak sulit diatur dan nakal. Sebaliknya jika rezeki diperoleh dengan jalan yang halal anak akan mudah diasuh dan menjadi anak yang baik.”
(Baca juga: Neno Warisman: Biarkan Anak Bermain yang Bermanfaat, Baru Diberi Tanggung Jawab)
Keenam, jangan memutus silaturahmi. “Silaturahmi itu tidak hanya bersalaman, duduk, makan, dan pulang, tetapi harus melibatkan rasa dari dalam hati untuk saling menerima. Orang yang telah bersilaturahmi, hidupanya menjadi tenang karena tidak ada permusuhan dengan orang lain,” tutur dia.
Ketujuh, hindari minuman keras, “Ini sangat bahanya bagi tubuh, merusak semua organ tubuh penting. Akal menjadi tumpul dan shalatnya tidak diterima”
(Baca juga: 7 Resep Murah Meriah Membangun Keluarga Sakinah)
Kedelapan, jangan berbohong. “Jika ingin bahagia lahir batin berkatalah jujur. Orang yang bohong bisa menghancurkan otak.”
Kesembilan, hindari ghibah, namimah, dan kikir. “ Orang yang suka ghibah dan namimah hidupnya tidak tenang karena penuh dengan permusuhan. Sementara orang yang kikir hidupnya dipersulit, banyak urusan yang tidak terselesaikan. Banyak-banyaklah bersedekah agar segala urusan dipermudah dan berhasil,” tutup Masykur.
Kajian wali murid yang diadakan setiap satu bulan sekali ini telah berjalan selama 2 kali. Menurut perwakilan Lazismu Kota Malang, Khusnul Yakin, kegiatan kajian wali murid bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan melihat potensi pemberdayaan ekonomi dari orang tua murid.
(Baca juga: Berikut Ciri Suami yang Baik. Anda Masuk Kategori Ini?)
“Kajian yang dilangsungkan ini bisa memperkuat silaurahmi serta menambah wawasan orangtua untuk peduli dalam mendidik anak. Kami juga memfasilitasi kepada orang tua jika ingin membuat usaha untuk pemberdayaan orang tua wali murid”. Harap Khusnul, Koordinator Lazismu kecamatan Sukun, Kota Malang.
Sementara itu, dari PRM Klayatan yang diwakili oleh Mu’thi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung sehingga Bimbel Satria Mulya Mentari bisa berjalan sampai saat ini.
(Baca juga: Kak Seto: Dunia Anak adalah Bermain, Didiklah Anak dengan Cara Bermain)
“Sudah berjalan 5 bulan sejak dimulai bulan September 2016. Alhamdulillah kegiatan bimbel masih berjalan dan tambah ramai dengan adanya kajian wali murid ini.”
Di akhir acara, yang dihadiri sekitar 50 wali murid beserta anaknya itu diakhiri dengan memberikan bingkisan sembako dari Lazismu Kota Malang kepada satu persatu wali murid. (Beni)