PWMU.CO – Ujian akhir MTs Muhammadiyah 6 (Matsmunam) Banyutengah Panceng Gresik untuk murid kelas 9 berlangsung selama delapan hari sejak Senin (11/4/22) sampai Selasa (20/6/22).
Pelaksanaan ujian bertempat di ruang kelas VIII Matsmunam dengan meliburkan kelas 7 dan 8.
Kepala Matsmunam, Anshori SThI, mengatakan, meliburkan kelas 7-8 berdasar aturan Dinas Pendidikan dan hasil rapat guru madrasah.
”Ujian akhir madrasah tahun ini, panitia memutuskan berbasis kertas sebagai tindak lanjut dari hasil evaluasi madrasah,” katanya.
Dia menjelaskan, pengamatan dan laporan guru pengawas, siswa cenderung menganggap remeh ujian berbasis komputer. ”Lebih mengarah sikap sembrono ketika mengerjakan soal ujian,” katanya.
Misalnya, murid dengan mudahnya meng-klik pilihan jawaban tanpa berpikir panjang. Apakah jawabannya tepat atau tidak. Mereka cenderung berpikir pendek, asal dipilih. Yang penting di-klik. ”Persoalan jawabannya benar-salah, itu urusan belakangan,” tuturnya.
Pertimbangan berikutnya, sambung Anshori, dengan model CBT (Computer Based Test) atau ujian berbasis komputer, hasil nilai ujian yang didapat siswa kurang maksimal dan belum memuaskan bagi guru.
”Keluhan siswa juga terlontar. Jika memakai komputer matanya cenderung terganggu. Tentu karena radiasi yang diakibatkan dari layar komputer,” katanya.
Berdasar hasil evaluasi itu, kata Anshori, maka madrasah dan panitia ujian kembali menggunakan kertas.
”Dengan harapan secara fisik, mata siswa familiar saat mengerjakan soal ujian. Keseriusan siswa saat mengerjakan juga meningkat sehingga hasil nilai yang diperoleh juga maksimal,” ujarnya.
Dikatakan, ternyata berbeda membaca atau memahami tulisan antara di media elektronik dengan di kertas. Lebih nyaman dan mudah di media kertas dari pada elektronik. Masalah ini yang dirasakan siswa juga banyak orang pada umumnya.
”Saat ditawarkan pada siswa, apakah memilih ujian berbasis kertas atau komputer, mereka memilih pakai kertas,” ujarnya.
Moh Rifai SPdI, sekretaris panitia ujian yang guru mata pelajaran Akidah Akhlak melaporkan, setelah mata pelajaran selesai diujikan lalu dikoreksi hasil nilai siswa cukup memuaskan dibanding ujian komputer.
”Satu-dua tahun sebelumnya, mencari nilai asli 60 saja sulit sekali. Tahun ini nilai paling minim adalah 60 dan itu hanya satu siswa. Lainnya di atas 70, 80, bahkan 90-an,” tandasnya.
Penulis Aisya Ailani Editor Sugeng Purwanto