Celengan yang Bikin Siswa Spemdalas Semangat Berinfak, liputan Ain Nurwindasari, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Momentum Ramadan menjadi pengalaman yang spesial bagi siswa-siswi SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik dalam menjalani ibadah puasa dan berbagi kepada sesama. Terutama ketika mereka diberi kesempatan menyisihkan sebagian uangnya untuk berinfak di rumah dengan dibekali kaleng infak oleh sekolah pada Ramadan 1443 ini.
Celengan infak, begitu mereka menyebutnya, adalah cara bersedekah yang menyenangkan dan berbeda dari biasanya.
Zahra Nur Afifah, siswa kelas VIIImengungkapkan, celengan infak membuatnya semakin bersemangat menabung pahala di bulan istimewa ini.
“Seneng sih infak lewat celengan ini. Lebih mudah juga karena bisa infak dari rumah. Kalau biasanya kan infaknya pas di sekolah,” ungkapnya.
Ketika ditanya alasan kenapa senang dengan program celengan infak, Zahra merasa mantap karena infak lewat Lazismu sudah pasti akan sampai kepada yang berhak menerimanya.
“Karena sudah pasti bakal disumbangin. Jadi kita bisa bikin anak yatim dan orang miskin seneng dengan infak kita itu. Dan senengnya itu karena momen ini kan cuma setahun sekali. Jadi kerasa spesial gitu,” katanya.
Kumpulkan Rp 700 Juta
Zahra pun mengaku selama Ramadan ini telah tiga kali mengumpulkan celengan infak ke sekolah dan berhasil mengumpulkan sekitar Rp 700 ribu rupiah dari celengan infaknya selama Ramadan ini.
“Pekan pertama dapat Rp 400 ribu, pekan kedua Rp 200 ribu, dan pekan ketiga Rp 100 ribu lebih,” ungkapnya.
Senada dengan Zahra, Rista Sada siswa kelas VIII, juga mengaku lebih bersemangat berinfak di bulan Ramadan ini.
“Soalnya kalau Ramadan dapat uang jajan lebih banyak. Dapat uang jajan (tambahan) dari nenek 30 ribu kadang 50 ribu sehari. Nah kadang semuanya dimasukin celengan,” ungkapnya.
Berbeda dengan Zahra dan Rista, siswa Pradipta Maulana mengungkapkan perbedaan jumlah infaknya tidak begitu signifikan dari bulan-bulan lainnya. Ia mengaku uang jajan yang diberikan oleh orang tuanya digunakan untuk membeli takjil.
“Pas hari biasa dikasih uang saku Rp 10 ribu, pas Ramadhan dikasih Rp 15 ribu. Tapi kan buat beli takjil di sekolah Rp 12 ribu. Jadi cuma sisa Rp 3 ribu untuk infak,” ungkap siswa yang akrab dipanggil Dipta.
Sementara itu, Rakhiza, siswa kelas IX mengungkapkan pengalamannya ketika berinfak dengan celengan pada Ramadan ini membuatnya termotivasi untuk berinfak memakai uang sendiri.
“Seneng, karena pake uang sendiri. Biasanya kan dikasih uang orangtua (secara khusus) untuk infak. Terus infak pada Ramadan ini sengaja lebih banyak karena jajan lebih sedikit,” tuturnya.
Editor Mohammad Nurfatoni