PWMU.CO – Ada spanduk yang menyejukkan ketika Anda berjalan-jalan di Surabaya, tepatnya di Jl Mulyosari dan Jl Bubutan. Di lokasi yang kedua ini, tepat di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya. Di 2 titik itu terdapat spanduk dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya yang memberi ucapan harlah (ulang tahun) ke-91 tahun pada NU.
Ya, bertepatan dengan tanggal 31 Januari 2017 kemarin, organisasi Islam NU memang bertepatan berusia 91 tahun dalam hitungan kalender Miladiyyah. Didirikan pada 31 Januari 1926, telah banyak kiprah organisasi ini dalam mengangkat martabat kemanusiaan di bumi nusantara.
(Baca juga: Belum Pernah Lihat Ketua Muhammadiyah-NU Gantian Memijat? Di Kabupaten Inilah Kerukunan Itu Terwujud)
“Kami saudara yang selalu menjaga kedamaian dan kesejukan, terutama di Surabaya,” jelas Sekretaris PDM Surabaya, M Arif AN SH terkait pemasangan 2 spanduk itu. “Jalinan komunikasi Muhammadiyah dan NU di Surabaya juga sudah terjalin dengan baik sejak lama,” tambahnya.
Tulisan dalam spanduk itu memang menggambarkan keharmonisan hubungan 2 ormas. Di barisan besar tertulis “Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya mengucapkan: Selamat Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-91. Merawat Tradisi, Mengupayakan Inovasi, Menjaga NKRI.”
(Baca juga: Ketika MU dan NU Tidak Saling Bertanding … Fenomena Jepara)
Di sebelah kiri kiri spanduk, terdapat logo NU dengan kombinasi harlah ke-91. Sementara di bagian kanan, ada foto Ketua dan Sekretaris PDM Kota Surabaya: DR Mahsun Jayadi dan M Arif AN SH. Sementara di bagian bawah spanduk tertulis 31 Januari 1926-31 Januari 2017.
Dibandingkan dengan daerah lain, hubungan Muhammadiyah dan NU Kota Surabaya memang sangat harmonis. Terutama di tingkat pimpinan atau pengurus. Beberapa kali keduanya mengadakan kegiatan bersama, baik dalam acara serius maupun santai.
(Baca juga: Ketika Dua Ormas Besar Berbagi Tugas: Muhammadiyah Urus Milad dan NU Urus Haul)
Seperti bulan Ramadhan 2016 lalu (15/6), keduanya mengeluarkan Resolusi Ramadhan yang berisi kerja sama dalam membentengi warga Surabaya dari pengaruh radikalisme dan terorisme. Dilakukan di Kantor PCNU Kota Surabaya di Jalan Bubutan, keduanya sepaham agar faham radikalisme jangan sampai berkembang di Surabaya.
Kerjasama NU dan Muhammadiyah itu secara substantif bertujuan untuk mewujudkan maslahat umat, terutama dalam bidang agama dan ekonomi. Tentu saja yang harus mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Mendorong Pemkot dan Forpimda bersinergi dengan ormas dalam deteksi dini atasi ancaman radikalisme dan terorisme,” tandas Wakil Ketua PDM Surabaya Hamri al-Jauhari saat itu.
(Baca juga: KH Hasyim Abbas, Tokoh NU Ini Ternyata Guru yang Sangat Dikenang oleh Ketua PW Muhammadiyah Jatim)
Sementara untuk acara non-formal yang agak santai, PCNU dan PDM Kota Surabaya juga mengakrabkan diri lewat pertandingan futsal. Di sela-sela rangkaian Milad ke-107 Muhammadiyah itu diselenggarakan futsal antara “Tim 1912” versus “Tim 1926” dalam suasana keguyuban.
Pertandingan bertemakan “Futsal Perdamaian dan Persahabatan Tokoh Agama Kota Surabaya” akhirnya berakhir imbang dengan kedudukan 6-6.[Berita pertandingan futsal itu bisa dibaca pada tautan: Di Surabaya, Muhammadiyah-NU Berdamai Lewat Futsal dan Melawan Muhammadiyah, NU Mainkan Kiper ‘Rene Higuita’]
Selanjutnya “2 sayap penjaga nusantara”… halaman 2